CANTIKA.COM, Jakarta - Pasangan yang mengalami gangguan kesuburan bisa menjalani program bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) untuk memperoleh keturunan. Tapi sebelum mengikuti program ini, ada persiapan yang harus dilakukan. Bukan hanya biaya, tapi juga kesehatan pasangan.
Ahli fertilitas di Sunfert International Fertility Centre, Kuala Lumpur Eeson Sinthamoney mengatakan, pasangan suami istri (pasutri) terutama istri harus memastikan asupan gizi yang cukup.
"Nutrisi dari makanan bergizi, rekomendasi suplemen, asam folat, dan vitamin D," ujar ia dalam program "Harapan Dua Garis" dari Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2020.
Asam folat berperan menjaga kualitas sel telur dan mencegah terjadinya kecacatan pada janin yang menyebabkan bayi terlahir dengan bibir sumbing dan kelainan tulang belakang.
Oleh karena itu, agar kondisi sel telur baik--mendukung kehamilan--yang berujung pada kondisi janin yang sehat, para perempuan yang berencana hamil perlu mengonsumsi asam folat 400-600 mikrogram per hari, 2-3 bulan sebelumnya.
Selain itu, pastikan juga berat badan istri berada pada kategori normal, karena berat badan berlebih bisa mengurangi keberhasilan program IVF.
Baca Juga:
Hal lainnya, berhentilah merokok dan meminum alkohol atau setidaknya mengurangi dua kebiasaan itu. Eeson mengatakan rokok dan alkohol berdampak buruk pada peluang mencapai kehamilan.
Konsultan obstetri dan ahli ginekologi di Alpha IVF & Women Specialist, Malaysia, DR Lam Wei Kian menambahkan, pemeriksaan sistem reproduksi pasutri juga diperlukan sebelum menjalan prosedur IVF.
Pada laki-laki, biasanya gangguan kesuburan yang dihadapi menyangkut kualitas, jumlah dan bentuk sperma. Sementara pada perempuan, umumnya berkaitan dengan kualitas sel telur, kondisi rahim dan masalah di dalamnya seperti kista dan lainnya.
Lalu soal biaya? Dalam kesempatan itu, Chief Commercial Officer Malaysia Healthcare Travel Council, Nik Yazmin Nik Azman mengatakan biaya melakukan IVF di Malaysia bergantung pada prosedur yang dijalani pasien dan ini terkait hasil pemeriksaan awal mereka.
Untuk pemeriksaan dasar, umumnya biaya yang perlu dikeluarkan pasien sekitar 15.000-20.000 Ringgit atau setara Rp 50-67 juta.