CANTIKA.COM, Jakarta - Kebanyakan wanita saat hamil mempunyai selera makan yang meningkat. Tidak hanya saat waktu makan utama, porsi camilan pun ikut bertambah. Salah satu alasan yang kerap dilontarkan para ibu hamil adalah mereka makan untuk dua orang, yakni dirinya dan si jabang bayi. Masuk akal, tapi jangan pula tidak memerhatikan kandungan gizi dari makanan yang disantap.
Contohnya, menurut suatu studi, konsumsi camilan keripik yang berlebihan bisa menyebabkan kolesterol tinggi pada ibu hamil dan risiko bayi lahir dalam kondisi berat badan rendah.
Mengutip laman Times of India, zat akrilamida yang ada di dalam keripik. Bahan kimia ini memiliki jejak MSG atau kadar karbohidrat yang tinggi saat menjalani pemanasan, memasak atau memanggang. Kadar akrilamida tersebut semakin meningkat saat dimasak dalam waktu lama ataupun temperatur tinggi.
Bahkan, beberapa penelitian juga menemukan bahwa sekantong keripik dapat mempengaruhi perkembangan kognitif bayi baru lahir sama seperti dampak buruk yang disebabkan rokok (aktif atau pasif).
Ilustrasi keripik kentang. Shutterstock
Suatu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Physiology menemukan dampak buruk dalam keripik, selain kandungan akrilamida yang tinggi. Keripik kentang yang dibuat dalam minyak di bawah standar, yang mengandung bahan-bahan seperti lemak Omega-6 dan asam linoleat bisa menyebabkan peradangan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tentunya, hal itu berpotensi membahayakan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Para ahli menyetujui keripik harus ada di dalam daftar makanan yang wajib dihindari, sama halnya seperti pepaya, daging mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan olahan lainnya.
Selain memperhatikan yang harus dihindari, para ibu hamil wajib memenuhi asupan bergizi, seperti makanan sehat, vitamin esensial, kalsium, dan suplemen yang membantu pertumbuhan bayi.