CANTIKA.COM, Jakarta - Siapa yang suka menambahkan monosodium glutamate (MSG) saat memasak? Bahan penambah rasa masakan ini sudah dikenal sejak puluhan tahun silam. Eksistensi MSG dibarengi pula dengan asumsi risiko kesehatan yang diakibatkannya. Ada yang menyebut MSG bisa merusak otak yang berpengaruh terhadap penurunan intelegensi. Apakah benar?
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia atau PDGKI Nurpudji A. Taslim mengatakan MSG, yang sering disebut vetsin, memang masih banyak mis-persepsi yang terjadi di kalangan masyarakat mengenai efek negatifnya terhadap kesehatan.
Menurut Nurpudji, penggunaan bumbu penyedap rasa tidak berbahaya bagi kesehatan selama penggunaannya sesuai porsi, tidak berlebihan. Selain itu, dari sisi yang menyantap makanan pun diharapkan selalu memperhatikan gizi yang seimbang.
Baca Juga:
Fakta di atas kita sadari bersama bahwa pemakaian MSG tidak berisiko untuk kesehatan, asalkan tidak berlebihan. Apa saja fakta lainnya?
Berikut sejumlah fakta disampaikan Nurpudji tentang MSG
1. Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO bisa dikonsumsi dalam batas aman
Pada 1987, The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives atau JECFA telah memberikan pernyataan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi asal dalam batas wajar.
Baca Juga:
2. Pahami batas maksimum
Di Indonesia, aturan pakai MSG yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia tertuang di peraturan Kepala BPOM RI N0. 23 Tahun 2013 mengenai batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan penguat rasa. Batas aman rata-rata 4-6 gram per hari.
3. Asam glutamat MSG sama dengan yang terkandung di jamur dan tomat
Pada tahun 1995, Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) dalam laporannya kepada Food and Drug Administration (FDA) telah menginformasikan bahwa tidak ditemukan perbedaan antara zat glutamat yang terkandung dalam jamur, keju, dan tomat dengan zat glutamat yang ditemukan dalam produk-produk olahan seperti dalam MSG, hydrolyzed proteins, dan saus kedelai.
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian, MSG dinyatakan sebagai bagian dari bahan makanan biasa seperti halnya garam, baking powder, dan lada sejak 1995.
EKA WAHYU PRAMITA