CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam hitungan dua bulan ke depan, Chacha Frederica dan Dico Ganinduto bakal menjadi orang tua. Chacha memaknai kehamilan pertamanya adalah hadiah terindah dari Tuhan. Ia dan suami menanti selama empat tahun sejak pernikahan mereka pada 23 Agustus 2015.
Banyak proses dan tahapan yang dijalani Chacha saat mengetahui positif hamil. Di awal kehamilan, ia memilih untuk menenangkan diri dan fokus dengan kesehatannya. Termasuk konsultasi dengan dokter tentang pilihan makan dan mengendalikan emosinya.
Sebelum hamil, Chacha pernah didiagnosis terkena endometriosis pada 2017. Menurut laman Healthline, endometriosis adalah gangguan tumbuhnya jaringan, yang mirip dengan lapisan rahim atau endometrium, tumbuh di luar rongga rahim. Perubahan hormon dan siklus menstruasi akan mempengaruhi jaringan ini. Kondisi ini sering terjadi dan dialami sekitar 10 persen perempuan di dunia.
Ia bagikan endometriosis yang diidapnya melalui akun Instagram ia, Selasa, 11 Februari 2020. "Bismillah, semoga sharing aku ini manfaat ya, sudah janji dari awal hamil baru sekarang sempat aku sharing awal perjalanan aku merawat dan menjaga kesehatan rahim aku," tulis Chacha.
Awalnya, Chacha memeriksakan kesehatan reproduksinya seperti checkup biasa. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosisnya mengidap endometriosis. Kabar ini mengejutkan, tapi ternyata Chacha sudah merasakan gejalanya sejak lama.
Menurut Chacha, Sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia selalu merasa sakit setiap kali haid. Rasa sakitnya sudah di luar batas normal. Pada 2017, dia melakukan pemeriksaan laparaskopi di sebuah rumah sakit di Singapura, berdasarkan rekomendasi sahabat keluarganya.
Baca Juga:
Saat itu, suami Chacha sempat minta program bayi tabung, tapi dokter menolak karena tujuan laparoskopi ini buat kesehatan rahim, bukan untuk hamil. Dokter mau mencoba kehamilan secara alami dulu selama setahun karena usia Chacha dan suami yang masih sangat muda. Saat itu berusia 27 tahun.
Banyak pengikutnya yang bertanya tentang penyakit yang ia alami. Tapi sejak awal ia menolak menjelaskan. Chacha mengatakan jika cerita ini bersifat subjektif dari pengalaman pribadinya dan dirinya bukan dokter yang bisa menjawab pertanyaan seputar medis.
"Nah kalau bingung boleh cari second atau third opinion ke dokter lain, hak kita kok sebagai pasien cari info sebanyak-banyak-nya. Insya Allah ketemu dokter yang paling nyaman dengan kita, nyaman ya, karena kecocokkan dokter kadang tergantung karakter kita juga bukan berarti dokternya tidak bagus," saran Chacha.
Ia mengharapkan kisahnya ini bisa menginspirasi para remaja wanita yang mengalami nyeri luar biasa saat menstruasi agar tidak takut menjalani pemeriksaan di dokter spesialis kandungan dan kebidanan.
"Jadi buat adik-adik yang seperti aku yuk ke dokter kandungan, mereka asyik-asyik dan baik lho, dokter kandungan bukan hanya untuk ibu hamil. Jadi diubah mindset-nya," seru Chacha Frederica.
EKA WAHYU PRAMITA