CANTIKA.COM, Jakarta - Irish Bella tengah berbahagia. Istri Ammar Zoni ini mengumumkan kabar kehamilannya melalui video di saluran YouTube mereka pada Rabu, 12 Februari 2020.
Di video itu terlihat Irish berbisik kepada Ammar dan mengatakan bahwa ia akan segera jadi ayah. "Kamu akan jadi ayah. Kamu akan jadi ayah. Aku hamil," kata perempuan 23 tahun itu.
Irish Bella sempat mengalami keguguran pada Oktober 2019. Kematian bayi kembar pasangan itu terjadi di saat usia kandungan sudah 26 minggu.
Menurut keterangan, kematian itu karena Mirror Syndrom yang menyebabkan bayi kembar mereka mengalami twin to twin transfusion syndrome. Artinya, pembuluh darah kedua janin itu berhubungan sehingga salah satu janin mengalirkan darah ke janin lainnya.
Di kehamilan ini dikabarkan Irish Bella mengalami indikasi kandungan lemah. Kondisi tersebut berkaitan kaitannya dengan serviks, bagian bawah uterus ke arah vagina. Sebelum wanita hamil, serviks ini umumnya dalam kondisi tertutup dan kokoh.
Sementara saat hamil dan janin terus berkembang, serviks perlahan menjadi lebih lunak dan terbuka. Pada kasus kandungan lemah, kondisi serviks bisa membuka terlalu cepat dan risikonya kelahiran prematur.
Kandungan lemah tidak mudah terdeteksi. Biasanya, apabila dokter kandungan memang mendeteksi ada kemungkinan kandungan lemah, maka akan direkomendasikan obat pencegahan yang dikonsumsi sebelum kehamilan.
Tak hanya itu, ibu hamil dengan kandungan lemah juga disarankan untuk lebih sering sering memeriksakan kehamilan mereka lewat ultrasonography atau USG. Beberapa gejala kandungan lemah biasanya juga baru terasa pada trimester kedua, saat kehamilan menginjak minggu ke-14 hingga ke-20.
Beberapa gejala kandungan lemah adalah terasa sensasi panggul tertekan, rasa sakit di punggung yang tidak terasa sebelumnya, kram perut, perubahan cairan yang keluar dari vagina hingga sedikit pendarahan
Meskipun kandungan lemah mengkhawatirkan, faktanya hanya terjadi 1 kasus pada setiap 100 kehamilan. Artinya, kondisi kandungan lemah tidak umum melanda ibu hamil.
Pertanyaan selanjutnya yang ada di kepala kita, apa saja penyebabnya? Di antaranya pernah menjalani operasi di bagian serviks, serviks atau uterus dengan bentuk tidak semestinya karena bawaan lahir, trauma pada serviks akibat kuret atau keguguran, dan pemberian hormon estrogen buatan (diethylstilbestrol).
Perlu diingat bahwa kandungan lemah kerap tidak terdeteksi pada trimester pertama. Bahkan, bisa saja kandungan lemah baru diketahui setelah terjadi keguguran pada trimester kedua dan ketiga. Setidaknya 25 persen keguguran di fase kehamilan ini terjadi akibat kandungan lemah.
Jika sudah terkait dengan kondisi sejak lahir, kandungan lemah tidak bisa dicegah. Tapi ada cara untuk setidaknya mengantisipasi hal terburuk terjadi. Tujuannya tentu saja agar kehamilan dapat berlangsung aman dan sehat hingga persalinan.
SEHATQ | YUNIA PRATIWI