CANTIKA.COM, Jakarta - Buah pir bisa dijadikan pilihan dalam pemenuhan serat dalam menu sehari-hari. Buah pir berukuran sedang memenuhi 24 persen kebutuhan serat yang memadai untuk seorang wanita di bawah usia 50 tahun, menurut pihak Pencegahan Penyakit dan Promosi Kesehatan Amerika Serikat.
Biasanya, peradangan terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jumlah serat yang lebih tinggi membantu melawan peradangan dan sembelit karena meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh.
Selain kaya serat, buah ini juga tinggi antioksidan dan mineral. Buah pir juga sebagai sumber flavonoid yang bisa membantu mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular. Menurut laman Indian Express, berbagai faktor seperti usia, pola makan, tingkat aktivitas, dan bahkan gen seseorang berkontribusi pada penyakit kardiovaskular dan diet bisa membuat perbedaan.
Di sisi lain, orang seringkali salah mengartikan buah pir secara alami mengandung gula sehingga tidak tepat untuk mengelola diabetes.
Tapi faktanya, berdasarkan skala indeks glikemik (yang memberi peringkat makanan berdasarkan bagaimana mereka mempengaruhi kadar gula darah), satu hingga 100 pir berukuran sedang, berada di posisi ke 38, yang membuatnya menjadi makanan glikemik rendah, menurut Journal of Diabetes Care.
Selain itu, buah pir adalah buah yang bebas natrium, bebas lemak, dan bebas kolesterol (jahat atau LDL), serta memiliki kandungan air yang tinggi sebagai antioksidan yang mengeluarkan racun.