CANTIKA.COM, Jakarta - Pemerintah mengimbau kita untuk beraktivitas di rumah saja sejak dua minggu lalu guna memutus mata rantai virus corona baru atau COVID-19. Namun, kita perlu mengimbangi dengan kegiatan berjemur di bawah sinar matahari dengan perlindungan dan melihat tumbuhan warna hijau. Apa sebabnya?
Direktur Sleep and Chronobiology Laboratory di Universitas Colorado, Amerika Serikat, Kenneth Wright, mengatakan dampak pertama saat berdiam di dalam rumah adalah hilangnya paparan sinar matahari.
Ia menjelaskan sinar matahari sangat dibutuhkan tubuh. Selain memberikan asupan vitamin D alami, juga berfungsi mengkalibrasi aktivitas tubuh.
“Itu termasuk mengatur nafsu makan dan jadwal tidur untuk meningkatkan suasana hati dan energi,” paparnya, seperti dilansir dari Time.
Tak heran, untuk mengatasi masalah ini, Wright pun mengimbau agar masyarakat tetap keluar rumah setidaknya di halaman untuk sekadar terkena sinar matahari.
“Idealnya selama minimal 45 menit di pagi hari agar tubuh menyerap cahaya alami sekaligus mengatur jadwal kerja tubuh secara normal,” tuturnya.
Selain sinar matahari, serangkaian percobaan dari Universitas Rochester, New York, Amerika Serikat, juga menemukan bahwa menghabiskan waktu di lingkungan hijau dapat meningkatkan vitalitas sebanyak hampir 40 persen. Sementara menghabiskan waktu di dalam ruangan memiliki efek sebaliknya.
Seorang profesor psikologi dan penulis pertama studi Rochester, Richard Ryan menjelaskan kurangnya melihat lingkungan luar bisa menyebabkan penurunan suasana hati dan kesehatan mental, meningkatkan sensasi rasa sakit, dan gejala gangguan terkait perhatian yang lebih berat di antara anak-anak.
Sebagai jalan keluar, Ryan pun mengajak setiap orang berkebun di pekarangan. Apabila hal tersebut tidak memungkinkan, menggunakan teknologi dari komputer atau ponsel untuk melihat pemandangan daring pun dapat dilakukan.
“Melihat yang hijau-hijau memang dapat mempengaruhi pikiran untuk menjadi lebih tenang,” jelasnya seperti dilansir dari Bustle.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA