CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah orang sudah menggunakan air purifier atau alat penjernih udara di sudut ruangan atau kamar tidur sebelum wabah virus corona melanda dunia. Namun belakangan ini, ada yang mengklaim air purifier bisa menangkal virus corona. Mitos atau fakta? Jawabannya mitos
Mengutip laman Buzzfeed News, asisten profesor mikrobiologi dan anggota Pusat Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Kesehatan Global di Georgetown, Erin Sorrell, mengatakan bahwa air purifier memang kaya manfaat. Di antaranya bisa menyaring udara dari partikel yang tidak diinginkan.
Namun demikian, ia menjelaskan bahwa partikel tersebut tidak mencakup virus. “Air purifier menggunakan filter high-efficiency particulate air (HEPA). Dia ampuh menyaring banyak partikel dengan ukuran hingga 0,3 mikron. Sedangkan organisme sekecil virus kira-kira 0,1 mikron,” ujarnya.
Sejalan dengan pernyataan Sorrell, ahli obat pernapasan di sebuah rumah sakit di Provinsi Jiangxi, Tiongkok, Guo Xiaoyun mengatakan bahwa belum ada bukti dari penggunaan air purifier dapat menyaring virus corona. “Secara komersial, polusi bisa dicegah namun bukan penyebaran infeksi seperti corona,” paparnya.
Oleh karena itu, Xiaoyun pun mengimbau agar masyarakat menaati anjuran pemerintah dalam menangkal COVID-19. “Kalau Anda sakit, isolasi mandiri di rumah. Hindari aktivitas di luar ruangan dan selalu mencuci tangan,” imbuhnya seperti dilansir dari situs South China Morning Post.
Adapun membuka jendela rumah lebih disarankan untuk menjernihkan udara daripada menggunakan teknologi semacam air purifier. “Jika tujuan Anda sekadar membersihkan udara di rumah, maka membuka semua jendela lebih efektif dan alami daripada menggunakan air purifier,” pungkasnya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | BUZZFEEDNEWS | SOUTHCHINAMORNINGPOST