CANTIKA.COM, JAKARTA - Sebagai upaya mendukung pemerintah dan tenaga medis dalam melawan virus corona baru atau COVID-19, WeCare.id menggagas program #APDUntukNegeri. Menurut penuturan salah satu pendiri WeCare.id, Mesty Ariotedjo, mendapatkan alat pelindung diri atau APD sulit didapatkan sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia.
"Terkait dengan kasus COVID-19, sebagai seorang dokter di rumah sakit nasional di Jakarta, saya merasakan langsung betapa sulitnya mendapatkan APD sejak kasus ini muncul," jelas Mesty melalui siaran pers yang diterima Tempo.co, Senin, 6 April 2020.
Hingga saat ini, WeCare.id telah berhasil mendistribusikan APD ke 156 rumah sakit dan klinik. Angka ini masih 10% dari total keseluruhan. Tentunya dibutuhkan usaha yang lebih besar, lebih cepat, dan efisien agar seluruh rumah sakit, puskesmas, dan klinik dapat terpenuhi kebutuhan APD-nya.
"Aku berharap semoga langkah-langkah kita bersama ini, dapat mengembalikan kondisi negeri menjadi lebih sehat dan kondusif," papar Mesty Ariotedjo yang sejak awal aktif mengawal dan mengampanyekan edukasi mengenai COVID-19 melalui laman Instagram ia.
Menurut Mesty, salah satu penyebab tingginya angka kematian tenaga medis adalah ketidaktersediaan APD yang layak dan memadai di rumah sakit ataupun pusat pelayanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan tenaga medis memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19.
Hingga 3 April 2020 tercatat 1.375 rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang mendaftarkan kebutuhan APD mereka melalui situs WeCare.id.
Dari data tersebut, WeCare.id telah menghitung estimasti biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 543 miliar. Untuk mencapai total biaya tersebut, hingga saat ini tercatat 2.500 individu yang telah berdonasi bersama WeCare.id.
WeCare.id merupakan situs web yang dibangun khusus untuk menggalang dana bantuan kesehatan sejak 2015.