CANTIKA.COM, Jakarta - Minum jamu dipercaya memperkuat daya tahan tubuh atau imunitas di tengah pandemi virus corona baru atau COVID-19. Tapi perlu diingat, jangan pula meminumnya secara berlebihan.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. Inggrid Tania mengatakan bahwa mengonsumsi jamu atau herbal secara berlebihan bisa menyebabkan overdosis.
“Apa pun yang kita konsumsi berlebihan bisa menjadi racun jadi sudah pasti. Cuma kalau jamu bentuknya bahan segar range takarannya bisa luas itu seperti layaknya kita mengonsumsi masakan atau makanan, secara empirik pengalaman itu terbukti aman,” katanya dalam Webinar Tetap Bugar di Tengah Pandemi Corona, Kamis, 16 April 2020.
Namun, perlu diperhatikan apabila yang dikonsumsi adalah ekstrak jamu, sangat dianjurkan untuk diminum sesuai dengan takaran. Sebab berbeda dengan jamu atau herbal segar yang dimasak sendiri.
“Kalau bentuknya berupa ekstrak itu merupakan herbal zat aktif yang sudah terkonsentrasi dan sudah ada dosisnya tidak seluas jamu segar. Ada range misalnya per ekstrak jahe dosisnya antara 500 miligram - 4 gram per hari,” tuturnya.
Inggrid juga menambahkan bahwa apa pun tentang COVID-19 ini harus berbasis ilmiah, jangan panik dan termakan iklan-iklan yang berseliweran. Hingga saat ini belum ada penelitian spesifik terkait jamu atau herbal untuk tangkal COVID-19.