CANTIKA.COM, Jakarta - Masih sendiri alias jomblo terkadang membuat seseorang kesepian. Terlebih di masa pandemi Covid-19 sekarang. Setiap orang diimbau untuk #dirumahaja. Kangen teman, bercanda, jalan-jalan, semua harus ditunda demi memutus mata rantai virus corona.
Kembali ke urusan jomblo, status ini bikin risih kalau harus datang ke pertemuan keluarga, memenuhi undangan pernikahan, atau saat ingin jalan-jalan bareng seseorang. Mengutip laman Sehatq, ada beberapa sebab orang masih jomblo.
Berikut ini alasan seseorang masih jomblo:
- Terlalu menutup diri
Tanpa sadar, kamu mungkin menyebarkan kesan agar orang lain tak mencoba mendekat. Mereka mungkin ingin mengenal kamu lebih dalam. Tapi sebelum itu terjadi, kamu sudah memasang tembok yang tinggi dengan tulisan 'jangan coba-coba mendekatiku'.
Kalau ini yang terjadi, mungkin orang itu menduga kamu sudah punya kekasih sehingga menutup diri dari kemungkinan lain. Siapapun yang mencoba mendekatimu akan takut ditolak duluan.
- Pilih-pilih
Sudah punya pacar ganteng dan kaya, putus. Ada lagi pacar taat beragama dan sabar, putus. Hubungan dengan yang mapan dan baik hati, putus juga. Kamu mau cari pasangan seperti apa? Tidak semua perempuan mengalami keberuntungan seperti dalam cerita Cinderella.
Kamu harus menghadapi realitas. Pahami bahwa inti dari sebuah hubungan adalah cinta, saling mengerti, setia, dan menjalani semua dengan apa adanya.
- Pasangan bukan prioritasIklanScroll Untuk Melanjutkan
Mungkin kamu berpikir menjalin hubungan dengan seseorang itu buang waktu, tenaga, dan biaya. Alangkah baiknya jika kamu menghabiskan waktu untuk melakukan sesuatu yang memberikan manfaat konkret bagimu, misalnya bekerja atau belajar dengan giat.
- Kelewat sibuk
Urusan pekerjaan, mengurus orang tua dan adik-adik di rumah, mengerjakan pekerjaan rumah, dan semua yang harus kamu lakukan setiap hari membuatmu lupa untuk bersenang-senang. Ya, punya kekasih juga merupakan salah satu kesenangan dalam hidup.
- Trauma
Hubunganmu dengan seseorang di masa lalu begitu membekas sehingga membuat trauma. Ini bukan salahmu dan tak perlu disesali. Tapi apakah kamu akan terus berada di titik ini, sementara dia tak peduli lagi dengan pengalaman traumatismu. Kalau kata anak jaman now, ayolah, move on!