CANTIKA.COM, Jakarta - Ziarah makam menjadi tradisi yang dilakukan menjelang Ramadhan dan Lebaran. Namun saat pandemi Covid-19 saat ini, apakah aman melakukan ziarah kubur, yang artinya harus keluar rumah dan bukan mustahil berinteraksi dengan orang lain.
Selama pandemi Covid-19, Kementerian Agama menganjurkan mengganti ziarah kubur dengan berdoa di rumah. “Insya Allah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun," ujar Zainut Tauhit Sa’adi, perwakilan dari Kementerian Agama melalui siaran RRI. Menurut dia, inti dari ziarah kubur adalah mendoakan yang telah meninggal sembari mengingat mati serta akhirat.
Selain mengajak untuk beribadah, mendoakan mereka yang sudah tiada dari rumah, Kementerian Agama juga mengimbau masyarakat jangan dulu bersilaturahmi secara langsung ke rumah keluarga maupun kerabat. Ajang silaturahmi tetap dapat dilakukan melalui media daring atau media sosial.
Ilustrasi pemakaman jenazah dengan protokol pasien Virus Corona. Antara/Muhammad Adimaja
Ihwal keamanan jenazah orang yang terinfeksi Covid-19, Zaihut Tauhit mengatakan, masyarakat tak perlu khwatir bakal tertular virus corona. Musababnya, setiap jenazah pasien Covid-19 dimakamkan dengan menerapkan prosedur kesehatan yang ketat demi keamanan.
Misalnya jenazah masuk ke dalam peti, segera dimakamkan, dan proses pemakamannya juga memenuhi standar kesehatan. Menurut WHO, umumnya patogen yang berpotensi membunuh tidak akan bertahan cukup lama untuk menyebar ke orang lain setelah kematian pasien Covid-19.
Jika pandemi Covid-19 sudah reda, sanak keluarga atau sahabat tetap dapat berziarah ke makam orang yang terinfeksi virus corona sebagaima biasa.