CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap orang berperan dalam mengalahkan virus corona baru atau COVID-19. Termasuk di antaranya para perempuan yang menjadi tenaga medis di rumah sakit, kelompok perempuan yang menjahit masker kain, kaum Hawa yang membuat hand sanitizer, perempuan yang berjibaku menjadi relawan dan memasak di dapur umum, hingga perempuan yang menjadi kepala negara memegang komando memerangi COVID-19.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Republik Indonesia, Puan Maharani, turut mengapresiasi ketangguhan dan keteguhan perempuan pemimpin dunia bisa menangani masalah global.
"Bagi saya apresiasi tersebut sebagai bentuk pengakuan dunia betapa pentingnya peran perempuan dalam melawan COVID-19," katanya dalam diskusi Memperingati Hari Kartini oleh Kaukus Perempuan Parlemen RI secara online dengan tema "Peran, Kesiapan, dan Ketahanan Perempuan dalam Perang Melawan COVID-19", Kamis 23 April 2020.
Selain turut berjibaku mengatasi pandemi, perempuan juga berperan menjaga kondisi keluarganya dari risiko COVID-19, menurut putri Megawati Soekarnoputri itu.
"Perempuan tak hanya terdampak, tetapi juga memiliki peran yang signifikan di berbagai tempat. Mulai dari keluarga sebagai pendamping anak dan suami, memastikan pemenuhan gizi seimbang, penyedia kebutuhan keluarga agar tetap sehat," ungkapnya.
Puan Maharani juga merasakan nilai gotong royong yang menjadi jati diri asli Indonesia di saat pandemi sangat terlihat. Mulai dari inisiatif masyarakat yang membuat kampanye kreatif soal pencegahan COVID-19. Ditambah lagi gotong royong untuk menyumbang APD masker, sembako (sembilan bahan pokok), dan kebutuhan lainnya.
"Saya sangat mengapresiasi kepada kaukus perempuan, jadi harapan kita semua nantinya akan lahir ide dan kerja hebat. Kami terbuka dan menguatkan gotong royong kerja hebat tersebut, dan pada akhirnya nanti kita akan bisa melawan virus corona," paparnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan peran perempuan sangat luar biasa, mulai dari jumlah perawat kesehatan 71 persen perempuan hingga jumlah dokter seimbang antara laki-laki dan perempuan.
Doni Monardo mengatakan perempuan bisa menyampaikan langkah pencegahan virus corona dengan bahasa yang sederhana, sehingga satu keluarga akan terlindungi.
"Mereka bisa membantu memberi edukasi kepada anggota keluarga agar bisa memahami siapa yang paling berisiko pada infeksi yakni kelompok rentan, orang dengan penyakit penyerta, dan anak-anak," pungkas Doni.
EKA WAHYU PRAMITA