CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah orang memilih belanja bahan pokok dan makanan via online untuk mengurangi frekuensi ke luar rumah. Tapi muncul kekhawatiran apakah paket yang berpindah-pindah tangan dari proses pengemasan hingga distribusi bisa menularkan virus corona baru atau COVID-19.
Sebab virus corona dapat bertahan di beberapa jenis permukaan selama sembilan hari atau lebih sehingga menimbulkan kekhawatiran untuk menyentuh paket belanja online.
Menyikapi hal itu, para pelaku dagang online maupun perusahaan pengantaran sudah menerapkan sejumlah langkah prosedur kebersihan untuk paket kiriman. Mulai dari menyemprotkan disinfektan pada paket sampai membekali kurir mereka dengan masker dan cairan pembersih tangan.
Selain itu, kurir juga menerapkan contactless delivery atau pengantaran tanpa kontak dengan menaruh paket di tempat yang telah disetujui. Meskipun begitu, ada sejumlah konsumen yang merasa khawatir saat membuka paket sehingga mereka merasa perlu menggunakan sarung tangan atau masker.
Dikutip dari laman Cnet, Senin, 4 Mei 2020, The Center for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat menyatakan risiko virus corona menyebar lewat paket belanja online sangat kecil karena barang sudah berpindah-pindah selama berhari-hari.
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga berpendapat, kecil kemungkinannya paket belanja online dihinggapi virus setelah mengalami berbagai kondisi. Risiko orang terkena virus dari paket belanja online tergolong kecil.
Sementara itu, untuk layanan pesan antar makanan, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat mengatakan belum ada bukti virus bisa menular dari makanan atau paket.
Meski kecil peluang tertular virus corona dari paket belanja online, masyarakat tetap harus waspada dan menjaga kebersihan saat menerima paket. Disarankan segera mencuci tangan selama 20 detik begitu menerima atau membuka paket belanja. Setelah itu, segera buang pembungkus dan cuci tangan lagi.