CANTIKA.COM, Jakarta - Pada pertengahan April 2020 silam, dokter sekaligus selebgram Twindy Rarasati mengumumkan dirinya terinfeksi Covid-19. Saat dinyatakan positif, Twindy tak merasakan gejala umum seperti batuk dan pilek. Hasil tes swab pun menyatakan ia negatif Covid-19.
"Aku enggak ada batuk pilek, hasil lab aku normal, hasil (tes) swab negatif. Kan sering baca di Internet, orang corona dengan gejala a, b, c, d, itu gejala bisa sama sekali enggak ada, atau enggak dominan satu saja," ujarnya saat berbincang dengan presenter Sandra Dewi via Instagram Live pada Senin, 11 Mei 2020.
Menurut Twindy, ia tak bertugas di bangsal Covid-19. Jadi, kemungkinannya terinfeksi SARS-CoV-2 dari orang yang tak tahu ternyata dirinya positif alias Orang Tanpa Gejala (OTG), apalagi di ruangan IGD yang banyak pasien dengan berbagai kasus kesehatan masuk.
Sejak dinyatakan positif, ia langsung mendapatkan perawatan selama dua minggu di rumah sakit, disambung karantina mandiri selama dua pekan.
"Mindset aku tanamin kalau sudah waktunya kena ya kena saja. Aku dirawat dua minggu dan karantina dua minggu. Sembuh, dinyatakan negatif. Besok baru mulai aktivitas lagi di rumah sakit," jelasnya.
Selama masa karantina, Twindy mengaku sesekali mengalami sesak napas, sakit kepala, namun tanpa demam dengan jumlah sel darah putih tak turun dan tak ada inflamasi signifikan.
Untuk penanganan, dia diberi vitamin C, antibiotik melalui infus dan hydroxychloroquine sesuai pengawasan dokter. Pemeriksaan suhu badan, tensi darah, dan saturasi oksigen.
Twindy juga merasakan perubahan pada kekuatan tubuhnya terutama saat berolahraga.
"Di masa karantina mandiri aku juga ukur suhu sendiri, tetap beraktivitas fisik ringan. Aku sebelum kena(Covid-19) juga aktif berolahraga, begitu kena kerasa banget fungsi paru (menurun), cepat capek. Yoga biasanya 90 menit jadi cuma 12 menit," pungkasnya.
Untuk mereka yang baru terdiagnosis Covid-19, Twindy berpesan agar mematuhi anjuran dokter, jika harus dirawat di rumah sakit maka jalankan.
"Tanya apa bisa karantina mandiri atau dirawat di rumah sakit. Kalau disarankan karantina mandiri, lakukan. Hal-hal yang harus diperhatikan seperti ruangan dia (pasien) sendiri dengan ventilasi udara cukup. Jangan panik. Stay positive. Banyak berdoa," imbau perempuan kelahiran 1 Agustus 1993.
Twindy juga berpesan untuk tetap waspada, namun jangan sampai paranoid.