CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa orang mempunyai kecenderungan parno atau takut berlebihan pasangan mereka akan selingkuh. Meski pasangan sudah menunjukkan kesetiaan, ada beberapa di antara kita yang tetap mencurigainya bermain hati. Ternyata ketakutan berlebihan itu bisa disebabkan dari masa lalu dan ada perasaan tidak aman.
Pengalaman diselingkuhi mantan pacar atau dikhianati oleh orang tua dan teman-teman di masa lalu, bisa membentuk krisis kepercayaan kepada pasangan mereka saat ini.
Dalam laporan Bustle seperti dikutip dari laman Pink Villa, Susan Golicic, seorang pelatih hubungan bersertifikat dan salah satu pendiri situs Uninhibited Wellness, mengungkapkan bahwa selain pernah alami masalah kepercayaan dalam hubungan, kepercayaan diri yang rendah dan cara pandang yang buruk adalah dua alasan lain mengapa orang menjadi paranoid pasangan mereka bakal berselingkuh. Yuk, kita simak detailnya di bawah ini.
Kepercayaan diri yang buruk
Kepercayaan diri yang buruk menganggap dirinya tidak layak untuk dicintai terus-menerus dan hubungan asmara tidak akan berhasil menjadi pemicu lahirnya pikiran pasangan bakal berselingkuh.
Jika Anda mengalami hal itu, bicarakanlah kepada pasangan untuk berbagi keresahan dan mencari solusi bersama agar Anda merasa aman.
Ketakutan mengelabui kenyataan
Gagasan pasangan Anda berselingkuh bisa berawal dari pengalaman pernah diduakan atau bisa jadi sebatas ketakutan mereka saja."
Ketika [pikiran-pikiran] ini menggerakkan paranoia, tidak harus ada bukti nyata bahwa perselingkuhan terjadi," kata Golicic. "[Kamu] masih akan membuatnya dan menempel pada tanda-tanda apa pun."
Hal ini juga didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships. Para peneliti menemukan bahwa partisipan dalam penelitian ini tertarik pada seseorang di luar hubungan mereka dan mereka juga cenderung mengatakan bahwa pasangan mereka juga tertarik pada orang lain, meski kenyataannya tidak demikian.
Dr. Paul DePompo, psikolog klinis dan penulis The Other Woman's Affair mengungkapkan bahwa proyeksi pada orang-orang yang pernah dikhianati lebih banyak dikuasai ketakutan dalam pikiran.
Maka dari itu, Emily Pfannenstiel, seorang terapis, menyarankan pasangan yang memiliki masalah kepercayaan harus mendiskusikan luka dan kelamnya masa lalu kepada pasangan. Diskusi terbuka ini untuk saling memahami dan membantu satu sama lain.
Selain itu, Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog atau terapis hubungan untuk membantu memfasilitasi cara komunikasi yang sehat.