CANTIKA.COM, Jakarta - Kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, hingga lidah kucing biasanya tak langsung habis di Hari Raya Idul Fitri. Kue tersebut mungkin saja baru habis disantap setelah satu bulan Lebaran. Agar kue tersebut tak mudah berjamur, ada sejumlah cara yang disarankan juru masak atau chef. Di antaranya pada pemilihan tepung
Corporate Executive Chef Prasanthi Hotels and Resorts, Bahran, menyarankan penggunaan tepung yang dikemas dan memiliki merek pada kue kering Anda. Begitu juga dengan mentega atau margarin, sebaiknya pilih yang dikemas, jangan yang curah.
Selain itu, perhatikan juga tempat penyimpanan setelah kue matang. Sebaiknya simpan sebagian kue di kulkas atau lemari es supaya awet hingga Idul Adha nanti.
"Setelah matang simpan sebagian nastar atau kue Lebaran di kulkas supaya awet sampai Lebaran haji," ungkapnya dalam Kuliah WhatsApp bertema "Menyambut Idul Fitri dengan Masakan Istimewa di Rumah Saja" pada Rabu, 20 Mei 2020.
Selain memerhatikan cara menyimpannya agar tak berjamur, Chef Bahran juga menganjurkan untuk mengonsumsi kue kering secukupnya, terutama penderita diabetes. Sebab kue kering Lebaran umumnya mengandung banyak gula, mentega, susu, dan krim dengan kandungan lemak jenuh.
Agar lebih sehat, Anda bisa mencampur bahan tepung dengan tepung terigu khusus untuk membuat kue atau tepung gandum, lalu memilih pemanis selain gula, mengganti mentega dengan versi yang lebih sehat.
"(Mentega sehat) Anda bisa mendapatkannya dengan mencampurkan margarin rendah lemak atau minyak canola (atau juga vegetable oil ) ke dalam campuran sehingga kandungan lemaknya bisa dikurangi," tukas Bahran.
Jika memungkinkan, tambahkan buah dalam menu kue kering Anda, untuk menambahkan asupan serat ke kue. Anda dapat mencoba menambahkan beberapa jenis buah saat membuat kue kering, seperti buah beri, kelapa, atau buah kering rendah gula.