CANTIKA.COM, Jakarta - Kadar kolesterol dalam darah merupakan salah satu unsur yang menunjukkan sehat tidaknya tubuh kita. Normalnya, seseorang memiliki kadar kolesterol dalam darah tak lebih dari 200 mg/dl.
Jika memeriksakan kadar kolesterol darah di laboratorium, maka ada empat komponen yang akan diidentifikasi. Empar komponen itu adalah kadar kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein atau LDL yang biasa disebut sebagai kolesterol 'jahat', kolesterol high density lipoprotein atau HDL yang dikenal dengan kolesterol 'baik', serta trigliserida.
Gangguan metabolisme lemak darah ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, dan penurunan kadar HDL. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, Franciscus Ari mengingatkan pentingnya pemeriksaan kadar kolesterol secara berkala karena jika ada gangguan metabolisme lemak darah maka meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung koroner, dan stroke.
Pada prinsipnya, kolesterol itu adalah zat lemak yang terdapat di aliran darah. Asalnya dari hati dan lemak jenuh dari makanan yang dikonsumsi. Sebab itu, faktor gaya hidup, terutama pola makan, adalah salah satu penentu tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam tubuh seseorang.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, Franciscus Ari. Foto: RSPI Bintaro Jaya
Jika tak ingin mengendalikan kadar kolesterol dengan obat-obatan, Franciscus Ari menyarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat, sebagai berikut:
- Aktivitas fisik atau olahraga
Aktivitas fisik yang disarankan meliputi program latihan yang mencakup setidaknya 30 menit dalam 4 sampai 6 kali seminggu. "Kegiatan yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda statis, atau berenang," kata Franciscus. - Diet
Disarankan menerapkan diet rendah kalori yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak.IklanScroll Untuk Melanjutkan - Berhenti merokok
Sejumlah penelitian menunjukkan merokok memiliki efek negatif pada kadar HDL (kolesterol 'baik') dan meningkatkan LDL (kolesterol 'jahat'). Berhenti merokok minimal 30 hari dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan.
- Mengurangi asupan alkohol
Mengurangi asupan alkohol dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol 'baik')
Franciscus Ari mengingatkan pada kelompok orang tertentu, perubahan gaya hidup mungkin saja cukup untuk memperbaiki kadar lemak darah. Sedangkan pada kelompok lain, diperlukan terapi penanganan dengan bantuan obat-obatan.
Khusus terapi mengendalikan kolesterol dengan obat, Franciscus mengatakan dokter akan meresepkan obat kolesterol yang sesuai dengan kondisi lemak darah pasien. "Sebab masing-masing orang memiliki kondisi berbeda dan membutuhkan obat dengan cara kerja berbeda pula," kata dia.
Sebagian besar obat kolesterol memiliki target menurunkan kadar LDL dan sebagian lain pada penurunan kadar trigliserida dan peningkatan kadar HDL. Karena itu, sebelum minum obat kolesterol, lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter untuk menentukan terapi yang tepat dengan kondisi masing-masing.