Sebab Wanita Lebih Rentan Kesepian saat Pandemi Menurut Peneliti

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita menyendiri. Unsplash.com/Toa Heftiba

Ilustrasi wanita menyendiri. Unsplash.com/Toa Heftiba

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penetapan karantina wilayah atau lockdown akibat pandemi Covid-19 turut berdampak pada kesehatan mental. Contohnya, aktivitas di rumah saja bisa membuat seseorang kesepian karena tak bisa bersosialisasi dan berkegiatan seperti sebelum pandemi. Hal itu terbukti dari penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Essex, Inggris.

Dalam penelitian tersebut, disebutkan satu dari tiga wanita menderita kesepian saat lockdown diberlakukan di Inggris. Peneliti juga mengungkap perempuan mengalami lebih banyak masalah dengan kesehatan mental dibanding pria selama pandemi.

Sebagai contoh, jumlah orang yang melaporkan setidaknya satu masalah kesehatan mental, telah meningkat dari tujuh persen menjadi 18 persen selama pandemi. Untuk gender perempuan, angka ini telah meningkat dari 11 persen menjadi 27 persen, seperti dilaporkan laman Independent pada Senin, 15 Juni 2020.

Para peneliti menyebutkan perbedaan itu bisa jadi karena tuntutan yang lebih besar pada perempuan dalam hal pengasuhan anak, tugas rumah tangga, hingga tuntutan pekerjaan bagi perempuan karier.

Studi ini menemukan bahwa lebih dari sepertiga perempuan (34 persen) yang menjadi responden, melaporkan kadang-kadang merasa kesepian ketika kebijakan lockdown diberlakukan, sementara 11 persen mengatakan mereka sering merasa kesepian.

Untuk pria, 23 persen mengatakan bahwa mereka terkadang kesepian dan hanya enam persen melaporkan merasa sering kesepian.

Penelitian ini didasarkan pada wawancara online atau daring menggunakan UK Longitudinal Study. “Studi awal yang dilakukan sejak awal pandemi Covid-19 telah menemukan adanya masalah kesehatan mental yang memburuk, khususnya bagi kaum perempuan,” tulis laporan studi tersebut.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."