Cara Mutia Ayu Belajar Ikhlas, Menerima sebagai Ketetapan Tuhan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Mutia Ayu. Instagram.com/@mutia_ayuu

Mutia Ayu. Instagram.com/@mutia_ayuu

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mutia Ayu mengungkapkan ia tengah belajar ikhlas menghadapi kehilangan suami, Glenn Fredly. Sejak Glenn Fredly meninggal pada Rabu, 8 April 2020, ia perlahan-lahan bangkit menjalani hidup tanpa belahan jiwanya.

"Aku sedang belajar membiasakan diri. Sedang belajar bagaimana mengikhlaskan sebuah kepergian, belajar bagaimana melepaskan tanpa menjadi beban," tulisnya di Instagram pada Kamis, 25 Juni 2020.

Menilik dari unggahan Instagram-nya sejak Glenn Fredly wafat, buku bisa dibilang salah satu media Mutia Ayu belajar ikhlas. Sebenarnya membaca buku salah satu hobi Mutia saat mengulik beberapa unggahan Instagram-nya yang aktif sejak 10 Agustus 2017. Ia gemar membaca aneka jenis buku mulai dari novel hingga biografi.

Salah satu buku teranyar yang dibacanya adalah Dear God Journal - Perjalanan menuju kepada hati Tuhan karya Vonny Evelyn Jingga. Lewat unggahan Instagram Stories-nya pada 6 Mei 2020, ia berbagi enam unggahan Instagram Stories terkait buku inspiratif itu.

Mutia Ayu mengunggah kalimat tentang rela dalam buku Dear God Journal karya Vonny Evelyn Jingga. Unggahan ini dibagikan di Instagram Stories pada Selasa, 12 Mei 2020. Foto: Tangkapan Layar Instagram @mutia_ayuu

Di salah satu unggahannya, Mutia Ayu membacakan cuplikan kalimat yang disukainya. Kalimat berupa nasihat tentang merelakan dalam bentuk percakapan manusia dengan Tuhan. Si manusia mempertanyakan mengapa satu hal yang sangat diinginkannya diambil oleh Sang Pencipta. Tuhan pun mengingatkan indahnya makna dari sikap merelakan itu.

Menurut Mutia, nasihat itu mewakili isi hatinya saat ini. Ia terus belajar merelakan kepergian suami dari sisi religi. Hal itu kembali ia utarakan pada unggahan Kamis pagi ini.

"dan belajar bagaimana seharusnya seorang Manusia menerima ketetapan-ketetapan Tuhan Gariskan. Semangat untuk hari ini," lanjut perempuan 25 tahun ini. 

Selain buku, ibu satu putri ini juga kerap berbagi kalimat motivasi ataupun petikan puisi untuk menyemangati dirinya. Salah satu contohnya penggalan larik puisi Dalam Sakit karya Sapardi Djoko Damono dalam unggahan Instagram pada 16 Juni 2020.

Puisi bertema kematian itu menggambarkan bahwa sunyi, dingin, dan gelapnya ajal menjemput adalah kuasa Tuhan. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."