CANTIKA.COM, Jakarta - Brotowali dikenal sebagai salah satu tanaman yang baik untuk kesehatan. Memang rasanya pahit, namun khasiatnya 'manis' di badan.
Seluruh bagian tanaman brotowali bermanfaat untuk kesehatan. Daunnya berbentuk 'love' seperti tanda cinta. Panjang daun sekitar 7 sampai 15 sentimeter dan lebar 5 sampai 10 sentimeter.
Baca Juga:
Batang taman perdu ini mampu menjalar ke atas hingga 2,5 meter dengan ukuran sebesar jari kelingking orang dewasa. Mengutip Bringmedic, brotowali mengandung alkaloid, flavonoid, flayon glikosida, triterpen, diterpen, diterpen glikosida, fositeriter, lakton, sterol, lignan, dan nukleosida. Semua zat itu bermanfaat untuk kesehatan.
Cara mengolahnya, bisa dengan merebus bagian ujung akar, batang, dan daun brotowali yang sudah dibersihkan. Untuk obat luar, bisa juga dengan menyanyat batang brotowali kemudian diusapkan pada luka.
Berikut lima manfaat kesehatan dari tanaman brotowali:
- Mengendalikan tekanan darah
Air rebusan brotowali mampu mengurangi tekanan darah dan menghambat kinerja aterosklerotik sehingga dapat melindungi jantung. Minum jamu brotowali ibarat 'menyemprot' kolesterol, lemak, dan zat lain yang menyumbat pembuluh darah.
- Mengendalikan kadar gula darah
Brotowali dikalim mampu merangsang produksi insulin dari sel beta di pankreas. Brotowali juga meningkatkan penyerapan glukosa oleh otot sehingga mampu mengendalikan kadar gula darah. - Mengobati penyakit kulitIklanScroll Untuk Melanjutkan
Brotowali juga dapat digunakan sebagai obat luar. Kandungan antioksidan dan antiradikal bebas dalam brotowali mampu mengobati penyakit kulit, seperti kudis.
- Melawan alergi
Ekstrak dari tanaman Tinospora Cordifolia memiliki keampuhan dalam mengurangi masalah alergi, seperti bersin, hidung gatal, dan hidung tersumbat.
- Meredakan demam
Tanaman brotowali dapat juga digunakan sebagai pereda demam saat tubuh melawan infeksi patogen. Brotowali juga memiliki efek antipiretik dan analgesik yang dapat meredakan nyeri.
Kendati brotowali bagus untuk kesehatan, sejumlah ahli mengingatkan agar tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya. Studi yang dilakukan pada 2013 menunjukkan ekstrak brotowali pada dosis 4 gram per kilogram berat badan atau setara 28,95 gram per kilogram bubuk brotowali dapat memicu keracunan pada hati dan ginjal.
Di pasaran, banyak dijual ekstrak brotowali dalam bentuk bubuk. Harganya sekitar Rp 15 ribu per 100 gram. Ada juga yang sudah dalam bentuk kapsul seharga Rp 20 ribu per 100 gram.
MUHAMMAD AMINULLAH