CANTIKA.COM, Jakarta - Akhir pekan silam, aktris Zaskia Adya Mecca membawa anak kelimanya, Bhaj Kama Bramantyo, menjalani prosedur sirkumsisi atau sunat. Prosedur itu dilakukan oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Zaskia bagikan kisah itu lewat unggahan Instagram Stories pada Sabtu, 18 Juli 2020.
"Hai sekarang aku lagi di rumah sakit, sekarang lagi sunat Kama, ditemenin mama (Rafida Kamil),” tuturnya dalam video yang dibagikan.
Menurut Zaskia, Bhaj Kama berusia 15 hari saat disunat. Sementara anak keempatnya, Bhre Kata disunat di usia yang lebih muda, tiga hari.
Tak hanya Zaskia, sejumlah orang tua pun memilih menyunat anak laki-lakinya saat masih bayi. Seperti apa manfaat dan risikonya?
Penelitian menyebut waktu terbaik untuk menyunat anak laki-laki adalah saat ia baru lahir. Alasannya, bayi baru lahir dapat sembuh dengan cepat dan masih memiliki kulit kulup yang tipis sehingga area ujung penis tidak perlu dijahit.
Bayi baru lahir juga lebih tahan terhadap stres sehingga menjalani sunat bayi cenderung tidak akan mengganggunya mengingat ia baru saja mengalami ‘trauma’ setelah dilahirkan.
Selain itu, tubuh mereka juga memiliki kandungan tinggi kortikosteroid, epinefrin, androgen, tiroksin, dan endorfin yang membantunya cepat beradaptasi dengan kondisi tubuhnya yang baru disunat.
Meskipun demikian, akademi kedokteran anak Amerika Serikat (APA) tidak merekomendasikan sunat bayi jika bayi tersebut tidak mengalami masalah apa pun dengan penisnya mengingat sunat dapat mengakibatkan komplikasi tertentu.
Itu sebabnya, sunat bayi sebaiknya dilakukan di dokter yang kompeten untuk meminimalisasi terjadinya efek buruk maupun komplikasinya.
Dokter mungkin akan menolak keinginan Anda untuk menyunat bayi jika bayi itu dalam kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya lahir prematur. Bayi yang lahir dengan cacat pada penis juga biasanya tidak bisa disunat karena kulup mungkin dipakai untuk melakukan rekonstruksi pada penis.
MILA NOVITA | SEHATQ