CANTIKA.COM, Jakarta - Video tentang seorang ibu hamil dalam hitungan jam lalu melahirkan viral di jagat media sosial. Dialah Heni, warga Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya yang melahirkan seorang bayi lelaki pada Sabtu malam, 18 Juli 2020. Bayi berbobot sekitar 2-3 kilogram itu konon tidak diketahui selama dalam kandungan. Kehamilan Heni disebut terjadi tiba-tiba sekitar satu jam sebelum melahirkan.
“Proses kehamilan hanya satu jam tidak dalam waktu sembilan bulan. Bahkan melahirkannya pun dalam keadaan menstruasi,” tulis pemilik akun Facebook, Taufik Romdoni, salah seorang pengunggah video itu Ahad, 19 Juli 2020. Video itu merekam tanya jawabnya dengan Heni serta keluarganya.
Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Ruswana Anwar, membantah keterangan itu dari sisi medis.
“Enggak mungkin. Dia termasuk hamil yang tidak dirasakan oleh ibunya saja,” ucap dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin, Bandung, kepada Tempo pada Senin 20 Juli 2020.
"Fenomena seperti itu dalam dunia medis dikenal dengan istilah Cryptic Pregnancy, keluhan hamil muda tidak terasa, perut membesar dan anak bergerak tidak juga diperhatikan,” jelasnya.
Baca Juga:
Menurut Ruswana fenomena itu hanya kehamilan biasa namun gejalanya tidak diperhatikan karena tidak memberikan dampak keluhan pada sang ibu. Kasus Cryptic Pregnancy berdasarkan literatur yaitu 1:2.500 orang.
“Biasanya ibu yang hamil anak kedua dan seterusnya tidak merasakan keluhan awal kehamilan itu,” jelasnya.
Namun begitu banyak ciri fisik yang menandakan ibu hamil seperti payudara membesar, berisi, padat, dan mengeluarkan cairan lendir dari puting payudaranya. Ukuran pinggul juga ikut membesar hingga ukuran bisa naik 2-3 kali dari biasanya.
Ruswana juga membantah soal ibu hamil bisa haid. “Kalau lagi hamil kan berarti ada plasenta yang membuat perempuan tidak akan haid. Menurut definisi kita, yang dialami ibu itu bukan haid tapi flek-flek selama hamil,” katanya. Penyebab flek itu bisa akibat keputihan, mulut rahim yang luka, atau dari dalam rahim.
ANWAR SISWADI (KONTRIBUTOR)