CANTIKA.COM, Jakarta - Penyintas Covid-19 sekaligus dokter, Twindy Rarasati memberikan beberapa saran untuk pasien positif Corona. Salah satunya dengan membuat catatan gejala yang dirasakan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi keparahan COVID-19 dan segera berkonsultasi ke dokter jika gejala semakin berat.
"Bikin catatan gejala yang kita rasakan. Misalnya demam, diberi obat penurun demam, sakit kepala, agar jadi lebih aware, sesak napas memberat (segera konsultasi ke dokter)," ujar dia dalam webinar "Jantung Sehat & COVID-19: The Dos and Don'ts", Jumat 21 Agustus 2020.
Menurut Twindy Rarasati, tak semua pasien COVID-19 mengalami gejala demam atau sesak napas. Misalnya gejala yang dirasakannya, aliran napasnya bermasalah dibarengi kehilangan kemampuan membau dan mengecap makanan atau minuman.
"Yang saya rasakan sesak napas, seperti rasanya hanya tidak lega saja. Saya kehilangan kemampuan indra penciuman dan pengecapan. Enggak ada aroma dan rasa yang bisa saya rasakan. Makanan asin, manis enggak terasa. Tidak ada batuk pilek," kata dia.
Twindy Rarasati sempat menjalani rapid test untuk memeriksa antibodinya dan hasilnya reaktif. Dia lalu mengulangi tes serupa tujuh hari kemudian dan hasilnya sama. Tak hanya itu, Twindy juga melakukan tes PCR dan hasilnya positif. Dia lalu dirawat di rumah
sakit karena saat itu kriteria pulang pasien masih menganut negatif dua kali. Usai mendapatkan perawatan di rumah sakit, dia menjalani isolasi diri di rumah dan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak serta mengenakan masker.
Menurut Twindy orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan memungkin untuk dirawat di rumah saja. Namun dengan catatan ada protokol kesehatan. Misalnya isolasi mandiri di ruangan di ventilasi yang baik, tidak kontak dengan orang lain. Fasilitas (di rumah) harus memadai," tandasnya Twindy.