CANTIKA.COM, Jakarta - Terdapat detail berbeda dalam koleksi Spring Summer 2021 persembahan desainer Lulu Lutfi Labibi. Koleksi yang dirilis di masa Pandemi Covid-19 ini merangkum batin dan berbela rasa.
"Ini adalah sebuah cerita tentang proses berkarya yang berbeda untuk koleksi Spring/Summer 2021. Pandemi Covid-19 memang belum usai, dan ia hadir sebagai guru terbaik dengan cara yang berbeda dalam proses berkarya saya hari ini, Laku Tirakat," ucap Lulu melalui siaran pers kepada Cantika.com, Kamis, 13 Agustus 2020.
Menurut desainer asal Yogyakarta ini, Covid-19 mengajarkannya juga banyak orang lain untuk berjalan sedikit lebih pelan, lebih berkesadaran dalam memaknai banyak hal, tentang memiliki dan kehilangan, tetapi pada saat bersamaan tetap optimis untuk menjadikan hari ini lebih baik dan tetap bersinar terang.
Bulan-bulan belakangan, Lulu mengaku lebih banyak di rumah. Sudah mulai terbiasa bangun lebih pagi lagi, berdoa, minum kopi, menyapu halaman dan merawat tanaman. Ritual pagi yang cukup menyembuhkan pikiran yang sedang kurang baik-baik saja.
"Saya bahkan tidak ke toko kain sama sekali karena gudang kain di rumah menjelma ruang pertemuan yang lebih intim. Berada dan berlama-lama di rumah ternyata memberi ruang lebih luas bagi kelahiran karya ini sekaligus tumbuh lebih subur," kata dia.
Gulungan kain yang belum sempat diolah, perca lurik dan batik yang masih saja mendiami pojokan ruangan seolah memanggil dan mengajak untuk bercerita kembali. Lulu kembali mengisi hari dengan beberes rumah, gudang, dan batin untuk kelanjutan laku hidup yang lebih selaras.
"Mengutip kalimat dari sahabat Indieguerillas (seniman) tentang hari ini: masa yang tepat untuk Laku Tirakat. Hening..hingga keruh pikir jadi bening. Jiwa bertumbuh dengan sedikit bicara, banyak mendengar. Sedikit bicara, banyak laku. Mari, kita mulai. Hari ini," kata dia.
Koleksi Laku Tirakat dibagi menjadi 14 look. Sebagai ilustrasi untuk look pertama terdiri dari atasan yang diberi nama Murakabi merupakan kolaborasi bersama @indieguerillas tahun 2019.
"Tahun lalu, motif ini hanya kami buat dalam bentuk syal. Kami sudah memproduksi motif ini dengan teknik handprint di atas kain tancel, namun karena kendala waktu, kain ini belum sempat di produksi dalam bentuk baju. Hari ini, sepotong atasan Murakabi siap berbagi cerita lewat Laku Tirakat," lanjut Lulu.
"Look 2 terinspirasi saat Lulu mendapati segulung kain ini di pojokan gudang di rumah. Dulu, ia terlalu emosional kalau sudah berurusan dengan kain. Akibatnya, gudang penuh sesak dan sering sekali saya lupa punya kain tersebut di kemudian hari. Memang, perjalanan untuk bertemu kata 'cukup' ini menjadi guru terbaik dalam Laku Tirakat," tambahnya.
Look 3 dan 4 berangkat dari tahun lalu saat ia menenun kembali perca lurik, batik, dan kain lain untuk instalasi pameran Sewindu Bercerita. "Gulungan kain penuh kenangan dengan panjang lebih dari 50 meter itu saya simpan di gudang setelah pameran usai. Hari ini, tenun perca lahir kembali untuk hidup yang baru dalam Laku Tirakat," ucap Lulu.
Sementara itu di look 5 ia beri nama Jantung Hati, pertama kali dikenalkan untuk koleksi Spring/Summer tahun 2015 silam. Lalu, pada 2018 nama ini tertulis kembali di atas sepotong kaus untuk koleksi yang berjudul Tepian. Seperti sudah tertambat, Jantung Hati kembali ingin membagi cerita barunya dalam Laku Tirakat.