CANTIKA.COM, Jakarta - Sindrom mulut terbakar adalah istilah medis untuk rasa terbakar yang terus-menerus (kronis) atau berulang di mulut tanpa penyebab yang jelas. Ketidaknyamanan ini dapat mempengaruhi lidah, gusi, bibir, bagian dalam pipi, langit-langit mulut, atau di area luas di seluruh mulut. Sensasi terbakar bisa menjadi parah, seolah-olah mulut kamu melepuh mulut.
Sindrom mulut terbakar biasanya dimulai secara spontan, tanpa faktor pemicunya yang diketahui. Namun, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko mengalami sindrom mulut terbakar. Beberapa di antaranya:
- Penyakit yang dialami
- Beberapa gangguan kesehatan kronis seperti fibromyalgia, penyakit Parkinson, gangguan autoimun dan neuropati
- Prosedur gigi sebelumnya
- Reaksi alergi terhadap makanan
- Pengobatan tertentu
- Peristiwa kehidupan traumatis, kegelisahan, dan depresi
Ada beberapa hal mendasar yang terkait dengan sindrom mulut terbakar ini, berikut di antaranya.
1. Mulut kering (xerostomia)
Ini bisa disebabkan oleh berbagai obat, masalah kesehatan, masalah dengan fungsi kelenjar ludah atau efek samping pengobatan kanker
2. Kondisi mulut lain
Beberapa di antaranya seperti infeksi jamur pada mulut (sariawan mulut), kondisi peradangan yang disebut lichen planus oral atau kondisi yang disebut geographic tongue yang membuat lidah tampak seperti peta.
3. Kekurangan nutrisi
Kekurangan zat besi, seng, folat (vitamin B-9), thiamin (vitamin B-1), riboflavin (vitamin B-2), pyridoxine (vitamin B-6) dan cobalamin (vitamin B-12 ) mungkin terkait dengan sindrom mulut terbakar.
4. Alergi atau reaksi terhadap makanan
Perasa makanan, aditif makanan lainnya, wewangian, pewarna atau zat perawatan gigi bisa menyebabkan mulut terasa seperti terbakar.
5. Refluks asam lambung
Rasa terbakar pada mulut bisa terjadi akibat naiknya asam lambung ke mulut karena penyakit gastroesophageal reflux atau GERD.
6. Obat-obatan tertentu
Salah satu yang memicu rasa terbakar pada mulut adalah obat tekanan darah tinggi.
7. Kebiasaan mulut
Kebiasaan menjulurkan lidah, menggigit ujung lidah dan menggeretakkan gigi (bruxism) sering dikaitkan dengan sindrom mulut terbakar.
8. Gangguan endokrin
Ini biasanya terpicu oleh penyakit diabetes atau tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).
9. Iritasi mulut yang berlebihan
Biasanya terjadi akibat menyikat lidah secara berlebihan, menggunakan pasta gigi yang kasar, penggunaan obat kumur yang berlebihan, atau terlalu banyak minum minuman asam
10. Faktor psikologis
Kecemasan, depresi atau stres bisa menyebabkan kita mengalami sindrom mulut terbakar.
Sindrom mulut terbakar sebenarnya jarang terjadi. Ada beberapa orang yang berisiko mengalami ini, diantaranya adalah perempuan, perempuan yang berada dalam masa perimenopause atau pascamenopause, dan orang berusia di atas 50 tahun.
Baca juga: Mengenal Sindrom Mulut Terbakar dan Cara Mengobatinya