CANTIKA.COM, Jakarta - Menurut rekomendasi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI), pasien penyakit jantung yang menunjukkan kondisi stabil, tidak ada sakit dada, tidak ada sesak napas, aktivitas seperti biasa, rutin kontrol dalam tiga bulan terakhir layak dipertimbangkan menerima vaksin Covid-19. Dianjurkan pula untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum vaksinasi.
Selain kriteria di atas, konsumsi obat juga perlu diperhatikan pasien penyakit jantung. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Vito Anggarino Damay meminta penderita penyakit jantung tidak menghentikan pemakaian obat clopidogrel dan statin sebelum maupun sesudah vaksinasi Covid-19.
Clopidogrel adalah obat golongan antiplatelet yang bekerja dengan mencegah trombosit atau sel keping darah saling menempel dan membentuk gumpalan darah dengan kata lain ini adalah obat pengencer darah. Vito menerangkan clopidogrel biasanya diberikan kepada orang yang pernah mengalami serangan jantung, punya penyakit jantung, pernah struk, atau pernah memasang ring jantung.
"Ini diberikan supaya mencegah serangan jantung ulang, yang pernah dipasang ring supaya tidak terjadi penyumbatan akibat pembuluh darah yang tersumbat oleh bekuan darah," jelasnya kepada Bisnis, Kamis, 4 Maret 2021.
Adapun statin dikenal sebagai obat penurun kolesterol jahat efek lain yakni sebagai anti inflamasi atau peradangan. Obat ini juga berguna mencegah terjadinya serangan jantung ulang.
Penghentian pemakaian statin, kata Vito, harus dikonsultasikan kepada dokter dan mempertimbangkan hasil evaluasi terhadap kondisi pasien, tidak asal diberhentikan. Sebab ada target yang harus dicapai dalam pemakain obat khususnya statin, seperti seberapa banyak kadar LDL atau kolestrol jahat dalam darah yang harus diturunkan. Lagi pula sejauh ini belum ada prosedur medis pemakaian obat ini harus dihentikan sebelum vaksinasi Covid-19.
"Tidak ada kontraindikasi orang minum pengencer darah statin disetop. Anda tetap boleh divaksin dengan tetap minum obat ini sesuai persetujuan dokter," tegas Vito.
Kendati demikian, memang ada efek samping yang ditimbulkan ketika pasien penyakit jantung masih mengonsumsi obat ini lalu vaksin Covid-19. Efek sampingnya tergolong tidak berat. "Ketika minum pengencer darah, darahnya sedikit lama berhenti atau menyebabkan bekas memar, kecil saja," pungkasnya.
Baca juga:
Melewatkan Sarapan Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung