CANTIKA.COM, Jakarta - Anak-anak membawa kegembiraan, cinta, dan hadiah yang tak terhitung jumlahnya dalam hidup kita. Rasanya tidak ada ikatan batin sedalam yang terdapat antara ibu dan anak. Namun komitmen untuk mengasuh anak bisa menjadi pemicu stres para ibu rumah tangga.
Penyebab stres setiap perempuan dalam perannya sebagai ibu rumah tangga bisa sangat beragam. Tapi ada beberapa hal universal yang bisa menyebabkan tingginya tingkat stres dialami para ibu.
Berikut 6 penyebab stres ibu rumah tangga:
Tuntutan waktu
Dengan semua perawatan dan pengasuhan yang dibutuhkan anak-anak, serta tuntutan tambahan dari orang-orang dalam rumah, kebanyakan ibu merasa waktu sehari begitu singkat. Baik itu kurangnya waktu untuk menyelesaikan cucian, waktu untuk bermain dengan anak-anak, waktu untuk diri sendiri, atau waktu untuk lusinan kegiatan penting lainnya, banyak ibu menemukan bahwa tidak ada cukup waktu dalam sehari untuk melakukan semua yang mereka butuhkan atau ingin lakukan.
Baca juga: 10 Cara Agar Transisi dari Ibu Bekerja ke Ibu Rumah Tangga Berjalan Lancar
Keuangan
Semua orang menyadari bahwa merawat anak itu mahal. Saat mereka tumbuh, anak memerlukan pakaian baru, aktivitas baru, termasuk biaya pendidikan. Setiap anak tak dapat dipungkiri dapat membebani anggaran keluarga. Masalahnya, mengasuh anak-anak tak hanya urusan biaya. Tekanan finansial akibat kebutuhan anak seringkali menjadi penyebab stres para orangtua atau parental burnout.
Tuntutan hubungan
Ketika para ibu menginvestasikan waktu yang diperlukan untuk hubungan mereka dengan anak-anak mereka, terkadang hubungan lain terlupakan. Apalagi ketika anak-anak masih kecil dan membutuhkan lebih banyak perhatian.
Para ibu yang memiliki anak kecil sering merasa bimbang antara memenuhi kebutuhan si kecil dan masih memiliki energi untuk merangsang percakapan, waktu bermain. Banyak pula ibu rumah tangga yang sulit membagi waktu untuk berhubungan seks dengan pasangan.
Meluangkan waktu untuk teman-teman juga menjadi sulit karena tanggung jawab menjadi ibu. Selain itu, saat anak-anak tumbuh dan berubah, ibu dapat berubah dan tumbuh ke arah yang baru, yang juga dapat memberikan tekanan pada hubungan jangka panjang.
Naluri pelindung
Seorang ibu dibebani tanggung jawab untuk merawat anak-anak yang tak bisa dipungkiri masih memiliki jiwa dan fisik yang rentan. Banyak ibu merasa dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya daripada yang terlihat sebelumnya.
Mulai dari hari-hari ketika anak balita bisa memanjat, hingga meletakkan segala sesuatu di mulut. Bahkan ketika anak-anak mulai beranjak remaja dan belajar mengemudi dan bersiap untuk kuliah.
Bagi para ibu ada banyak bahaya yang dihadapi anak-anak. Ini akan memberikan tekanan yang dihadapi para ibu. Banyak ibu juga kerap mengkhawatirkan perilaku dan perkembangan sosial anak-anak mereka. Ini membuat ibu menganggap setiap tahap perkembangan baru sebagai tantangan.
Keraguan diri
Ketakutan tidak melakukan pekerjaan dengan baik adalah salah satu penyebab stres para ibu. Salah satunya dalam masalah pengasuhan anak.
Setiap anak memiliki watak, kebutuhan, dan keunikan masing-masing. Anak-anak juga tumbuh dan berkembang sepanjang waktu, maka tidak mungkin menerapkan pendekatan yang sama untuk semua anak.
Ini membuat para ibu terus mengevaluasi kembali yang mereka lakukan, mencari wawasan baru, dan mencoba untuk tetap selangkah lebih maju dari anak-anak mereka untuk menjadi yang terbaik sebagai ibu. Akibatnya, banyak ibu rumah tangga mudah mempertanyakan diri sendiri dan menjadi stres karena punya konsekuensi melakukan kesalahan.
Waktu sendiri
Banyak ibu rumah tangga kesuitan menyediakan waktu dan menghemat tenaga untuk merawat diri sendiri. Setelah memiliki anak, banyak perempuan kehilangan keleluasaan untuk menikmati me time, seperti pergi ke salon, melakukan aktivitas terkait hobi, dan lain-lain.
Tanggung jawab perempuan menjadi berlipat ganda semenjak berperan sebagai ibu. Padahal banyak dari kita membutuhkan waktu ini untuk menyendiri, merenung, menjelajahi jurnal, dan menjaga diri agar berada dalam posisi yang baik untuk merawat orang lain. Waktu untuk sendiri yang hilang menjadi salah satu penyebab stres para ibu.
Baca juga: 6 Tips Hindari Burnout untuk Ibu Rumah Tangga
VERY WELL FAMILY