Investasi Sambil Tetap Tampil Gaya dengan Tas Mewah dari Brand Fashion Kesohor

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Selama dua tahun berturut-turut, tas mewah dari rumah mode Hermes menduduki puncak indeks, dengan harga naik 17 persen pada 2020. (Foto: Instagram/@hermes)

Selama dua tahun berturut-turut, tas mewah dari rumah mode Hermes menduduki puncak indeks, dengan harga naik 17 persen pada 2020. (Foto: Instagram/@hermes)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu item fashion wanita yang menjadi favorit adalah tas tangan. Membeli tas tangan desainer untuk tampil gaya mungkin tampak seperti kesenangan yang salah arah, tetapi menurut Indeks Investasi Barang Mewah Knight Frank (KFLII), tas mewah bisa menjadi cara yang bijak untuk mendiversifikasi investasi.

Selama dua tahun berturut-turut, tas mewah dari rumah mode Hermes menduduki puncak indeks, dengan harga naik 17 persen pada 2020. Hal serupa juga dicatat oleh Art Market Research (AMR) yang menunjukkan bahwa pada 2019, harga tas Hermes naik 13 persen.

AMR adalah firma riset yang menganalisis pasar seni, barang antik, dan barang mewah yang dikoleksi.

Kehadiran lelang secara daring untuk kalangan atas dan keinginan untuk membeli barang mewah yang relatif terjangkau selama pandemi, terutama di Asia di mana banyak ditemukan kolektor tas mewah, menjadikan tas-tas mewah sebagai benda mewah terdepan yang tetap diminati untuk menjadi koleksi, kata Knight Frank dalam keterangan pers.

Baca juga: Ragam Tas Bermerek yang Dipakai Amanda Manopo di Ikatan Cinta

Sebagai perbandingan, harga anggur berkualitas, yang menempati posisi kedua di KFLII, naik 13 persen. Mobil klasik berada di posisi ketiga, dengan harga naik enam persen.

"Pasar barang barang mewah, yang sebagian besar profilnya bergantung pada pasar lelang, jelas sangat terpengaruh oleh pandemi COVID-19. Tapi beberapa sektor seperti tas justru menghadapi badai pandemi dengan lebih baik daripada aset seperti barang seni, di mana tidak ada lukisan yang terjual lebih dari 100 juta dolar untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun," kata Andrew Shirley, editor The Wealth Report di Knight Frank seperti dikutip dari Chanel News Asia.
 
Sementara itu, tas mewah dari rumah mode Hermes telah menjadi pilihan populer bagi para kolektor. Koleksi tas mewah ini telah meluas dengan hadirnya barang-barang mewah jenama lain, kata AMR dalam Luxury Handbag Report 2020.

Sementara tas Hermes didambakan karena apiknya, jenama mewah lain seperti Chanel dan Louis Vuitton lebih populer bagi kolektor pemula kata laporan itu.

Indeks dari AMR menunjukkan Chanel flap bag mengalami peningkatan nilai rata-rata 132 persen selama 10 tahun terakhir, lebih tinggi dari indeks Hermes Birkin dan Kelly dalam periode yang sama.

Baca juga: 10 Brand Fashion Ini Bernilai Tinggi saat Dijual Kembali

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."