CANTIKA.COM, Jakarta - Diabetes menjadi salah satu penyakit berbahaya di seluruh dunia. Selama pandemi, pasien penyandang Covid-19 akan mengalami kondisi yang parah jika memiliki riwayat ini, bahkan menyebabkan kematian. Penyandang diabetes melitus biasanya juga akan mengalami berbagai penyakit turunan lainnya. Hal itu bisa sangat berbahaya bagi tubuh.
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Mardi Santoso menjelaskan diabetes adalah penyakit metabolik endokrin yang kronik progresif dan menahun. Gejalanya ditandai dengan adanya hiperglikemia kronik dimana gula darah tinggi dan melibatkan semua organ tubuh. "Hal itu disebabkan oleh defisiensi produksi insulin di dalam tubuh baik relatif atau absolut atau berlebih tetapi tidak berfungsi baik. Sehingga terjadi gangguan regulasi glukosa di beberapa organ," katanya dalam acara Daewoong Media Day, Selasa 6 April 2021.
Baca Juga:
Baca: Kenali Gejala Diabetes yang Kerap Diabaikan dan Cara Mengatasinya
Mardi mengingatkan agar masyarakat perlu memberikan perlakuan khusus agar para penyandang diabetes yang tidak parah, tidak perlu mengalami komplikasi. Pasien yang lambat menangani penyakit ini akan mengalami beragam penyakit yang sangat parah. Diabetes dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, hati, ginjal dan masih banyak lagi. Dengan beragam penyakit tersebut, penyintas Covid-19 akan rentan pada kematian.
Di Indonesia penyakit diabetes menjadi penyakit penyebab kematian nomor tiga dengan persentasi 6,7 persen. Di nomor dua ada jantung koroner dengan 12,9 persen, lalu di urutan pertama stroke dengan 21,1 persen. Agar tidak terkena penyakit itu, pencegahan dini pun sangat penting untuk dilakukan.
Bila seseorang sudah memiliki riwayat atau memiliki faktor genetik diabetes, harus dengan cepat memeriksakan diri pada dokter untuk mendapatkan saran yang tepat. Saat ini modifikasi gaya hidup sehat seperti pola makan sehat sangatlah penting. Kemudian jangan malas untuk melakukan ktivitas fisik. Serta istirahat cukup,tidak konsumsi alkohol,rokok dan hindari stres. "Dengan modifikasi gaya hidup dan juga beberapa obat dari resep dokter akan membuat penurun gula darah yang berisiko diabetes terutama di era pandemi, " katanya.