CANTIKA.COM, Jakarta - Pemimpin yang baik menghabiskan cukup banyak waktu untuk menyempurnakan gaya komunikasi di tempat kerja mereka. Bagaimanapun, keterampilan komunikasi yang baik tidak hanya di antara soft skill yang paling banyak diminta; mereka juga penting untuk membina hubungan yang kuat dengan anggota tim, menjadi negosiator yang lebih efektif, dan mampu memotivasi orang.
"Saya pikir pemimpin yang hebat adalah orang yang membuat orang di sekitar mereka menjadi lebih baik," Dana Brownlee, pendiri Professionalism Matters, mengatakan kepada Business News Daily. "Ada banyak tes lakmus untuk seorang pemimpin yang hebat, tetapi saya benar-benar memperhatikan orang-orang di sekitar mereka: Apakah mereka tumbuh, menjadi pemimpin yang lebih baik, termotivasi, dll.?"
Jadi, kata-kata yang Anda gunakan itu penting. Kebiasaan atau tics verbal yang sederhana sebenarnya dapat menghalangi komunikasi yang jelas. Tetapi beberapa hal yang kita katakan juga dapat meningkatkan persepsi kita. Mengatakan "maaf" terlalu banyak dan untuk alasan yang salah dapat merusak seberapa percaya diri Anda. Mengalihkan tanggapan Anda dari "maaf atas keterlambatan" menjadi "terima kasih atas kesabaran Anda" juga memberikan nada yang lebih positif. Contoh lain adalah kata "tetapi", yang sepertinya Anda meniadakan maksud orang yang Anda ajak bicara. Sebaliknya, coba gantikan "dan", yang mengundang percakapan lebih lanjut.
Pertukaran komunikasi apa lagi yang dapat Anda lakukan untuk menjadi komunikator yang lebih kuat? Di sini, tiga pakar komunikasi mempertimbangkan rekomendasi mereka untuk pertukaran bahasa. Mereka mungkin tidak bekerja dalam setiap situasi. Namun, apabila digunakan dengan tepat, mereka dapat membantu mengubah komunikasi Anda menjadi lebih kuat.
1. "Ini yang Bisa Saya Lakukan untuk Anda."
“Daripada mengatakan 'Saya tidak bisa' atau 'Saya tidak bisa', ketika Anda menolak permintaan, fokuslah pada hal yang positif,” kata pakar komunikasi Renée Evenson, penulis Powerful Phrases for Effective Customer Service, dikutip dari Fast Company. Alih-alih, cobalah, "Ini yang bisa saya lakukan untuk Anda." Dengan begitu, Anda telah menetapkan batasan dengan klien atau kolega Anda tentang apa yang tidak dapat atau ingin Anda lakukan, tetapi Anda juga telah menyatakan bahwa Anda bersedia menemukan solusi yang bisa diterapkan.
2. "Aku Akan Mencari"
Jika Anda tidak mengetahui sesuatu, sebaiknya Anda mengatakannya alih-alih menggertak. Namun, jika Anda berada dalam posisi kepemimpinan atau berurusan dengan pelanggan, orang yang meminta akan menginginkan lebih dari itu dari Anda. Daripada mengabaikan pertanyaan, katakan "Saya akan mencari tahu untuk Anda," saran Evenson. “Ini memberi [orang yang bertanya] jaminan bahwa Anda cukup peduli untuk melangkah lebih jauh untuk mendapatkan jawaban yang benar,” katanya.
3. "Bisakah Anda?"
Bukan hal yang aneh untuk mengawali permintaan bantuan dengan “Saya tahu betapa sibuknya Anda...” atau "Aku benci mengganggumu...”. Tapi itu langsung membuat Anda dirugikan karena Anda berasumsi bahwa Anda menciptakan beban. Sebaliknya, anggaplah tidak ada masalah dan hapus ini dari bahasa Anda. Tanyakan saja apa yang Anda butuhkan dan asumsikan bahwa orang tersebut akan memberi tahu Anda jika permintaan itu terlalu banyak dan dengan hormat menolak.
4. "Saya Senang Anda Menyukainya"
Bagi sebagian orang, mengabaikan pujian adalah respons yang spontan. Jika mereka menerima pujian, mereka mempermudahnya dengan mengatakan, “Itu bukan apa-apa...” atau "Bisa lebih baik...” Tanggapan tersebut tidak hanya meremehkan pekerjaan dan kemampuan Anda, tetapi juga meremehkan orang yang memberikan pujian. Alih-alih, ucapkan terima kasih kepada orang tersebut dengan tulus dan tambahkan, "Saya senang Anda menyukainya".
5. "Aku Ingin Membantu"
Menyuruh seseorang untuk tenang hampir merupakan jaminan bahwa mereka akan melakukan apa pun selain menenangkan diri. Larsen merekomendasikan untuk memvalidasi perasaan individu dan meyakinkan mereka bahwa Anda mengerti. “Saya dapat melihat Anda kesal, dan saya ingin membantu” adalah pilihan yang lebih baik.
6. "Saya senang saya bisa membantu"
Tidak ada salahnya mengucapkan "sama-sama" saat seseorang berterima kasih. Namun mengatakan sesuatu seperti "Saya senang saya bisa membantu Anda" lebih kuat karena meninggalkan kesan positif pada individu bahwa Anda berusaha lebih keras untuk membantu, kata Evenson.
Meskipun perubahan sederhana dalam bahasa tidak akan menyelesaikan semua masalah komunikasi, menjadi lebih tepat dan berorientasi pada tindakan dalam bahasa Anda dapat membuat perbedaan dalam kejelasan dan persepsi Anda.
Ingatlah bahwa menjadi pemimpin yang baik membutuhkan waktu. Meskipun beberapa individu secara alami cenderung memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik, itu adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan ditingkatkan oleh siapa pun.
Dengan kerja keras, dedikasi dan perencanaan strategis, Anda dapat memimpin tim Anda menuju kesuksesan. Anda juga bisa memulai untuk menggunakan 6 kalimat di atas saat melakukan komunikasi di tempat kerja.
Baca juga: 6 Cara Siap Berkompetisi di Lingkungan Kerja
FAST COMPANY | BUSINESS NEWS DAILY