CANTIKA.COM, Jakarta - Serangan jantung bisa datang tiba-tiba dan menyebabkan kematian. Kondisi medis ini terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke hati tersumbat, biasanya karena penumpukan plak lemak atau kolesterol.
Untuk mencegah risiko terjadinya serangan jantung, sebaiknya Anda mengenali beragam tanda atau pemicunya, termasuk di area mulut. Penyakit gusi atau periodontitis dapat menyebabkan penyakit jantung karena berkembangnya bakteri jahat di mulut sehingga memasuki aliran darah. Gejala penyakit gusi meliputi bau mulut, gigi tanggal, atau gusi yang meradang.
"Bakteri jahat dapat memasuki aliran darah dari mulut dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular," ujar Profesor Adam Taylor dari Universitas Lancaster, seperti dilansir dari Express UK.
Selama beberapa dekade, para peneliti telah menyelidiki hubungan antara penyakit gusi dan kesehatan kardiovaskular. Penyakit gusi dimulai ketika dokter gigi menyebut bakteri sebagai plak menumpuk di sekitar gigi.
Ini adalah jenis plak yang sama sekali berbeda, terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain yang ditemukan dalam darah, kemudian dapat menumpuk di dalam arteri, dikenal sebagai aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding pembuluh darah.
Menurut situs kesehatan di Inggris, rasa asam di mulut adalah tanda peringatan serangan jantung yang juga kurang dikenal.
Baca juga: Waspada, Kaki Bengkak Tanpa Sebab Bisa Jadi Serangan Jantung
Selain itu, Profesor David Newby berkata serangan jantung bisa ditandai dengan rasa sakit di rahang atau punggung. Gangguan pencernaan kronis atau berat tanpa bersendawa, bersendawa, dan mulas juga dapat menunjukkan Anda mengalami serangan jantung.
Tanda-tanda peringatan lain yang kurang dikenal dari serangan jantung meliputi berkeringat tanpa alasan yang jelas, mual atau muntah, gangguan pencernaan yang parah dengan kelemahan sementara. Kemudian, kelelahan atau sulit tidur yang tidak biasa, dan sesak napas.
Untuk mengurangi risiko serangan jantung, Penn Medicine mengatakan pertolongan pertama adalah yang terbaik. Beberapa faktor risiko perlu dikelola, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, tentu menjalani gaya hidup dan pola makan sehat berperan penting.