CANTIKA.COM, Jakarta - Marc Jacobs meluncurkan koleksi fall 2021 untuk segmen Ready-To-Wear. Ciri koleksi musim gugur tahun ini memadukan berbagai warna dan elemen. Selain itu, didominasi dengan busana berbentuk kepompong, volume yang mengembang, dan cara model mengenakan mantel mereka dengan "tidak rapi". Ditambah dengan aksesori hingga sepatu wedges tinggi yang menjadi salah satu ciri khasnya.
Marc Jacobs mengatakan koleksi ini adalah bentuk kreativitasnya yang terinspirasi dari kebahagiaan, gerakan, dan cintanya kepada mode di tengah ketidakpastian pandemi COVID-19, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 1 Juli 2021.
"Kebahagiaan. Dalam perjalanan kembali untuk melakukan apa yang paling kita cintai, setelah kehilangan yang tak terukur, kesepian, ketakutan, kecemasan, dan ketidakpastian, saya diingatkan mengapa kreativitas sangat penting bagi keberadaan kita, untuk kehidupan," ucap perancang busana asal Amerika Serikat ini.
Ia mengaku sempat memutuskan untuk berhenti sejenak. Ia merenung, mengevaluasi kembali, berduka, dan inventarisasi menyeluruh tentang apa yang berhasil, apa yang tidak berhasil, apa yang ia cintai, apa yang ingin ia lepaskan, dan apa yang bernilai dan bermakna penting.
"Membuat koleksi membutuhkan upaya besar selama berbulan-bulan dari kelompok kecil kami yang terdiri dari individu-individu yang sangat berbakat dan berdedikasi," tutur Jacobs yang juga sempat menjadi direktur kreatif rumah mode Louis vuitton selama periode 1997-2014.
"Kami menemukan tujuan dalam pekerjaan, momen kegembiraan transenden yang periodik namun kuat. Sementara dunia terus berubah dengan kecepatan yang tak terbayangkan, kecintaan saya pada mode, keinginan untuk berkarya, dan berbagi koleksi melalui cara ini -- runway -- bertahan," imbuh pria 58 tahun ini.
Dengan koleksi busana terbarunya ini, Jacobs berharap bisa menawarkan momen inspirasi, keingintahuan, keajaiban, dan kemungkinan. Sebagai informasi, Marc Jacobs belum pernah menunjukkan koleksinya sejak presentasinya yang memukau untuk musim gugur 2020 sekitar Februari tahun lalu. Pandemi COVID-19 pun membuat sistem peragaan busana di New York terhenti, meski beberapa acara mode diadakan secara virtual.
Baca juga: Wangi Kesempurnaan Parfum Ala Marc Jacobs untuk Gaya Hidup Milenial