CANTIKA.COM, Jakarta - Jika cuaca panas ekstrem, Anda tidak tahu cara merawat tanaman dengan benar, maka "anak-anak hijau" Anda bakal kering, bahkan layu. Untuk menghindari hal itu, ada sejumlah cara umum yang bisa dilakukan untuk membuatnya bertahan.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah durasi penyiraman. Untuk tanaman asli di wilayah barat daya secara alami dikenal kuat melawan kekeringan, tapi itu tak berlaku untuk tanaman yang tumbuh di iklim hujan dan lembap karena mudah kering selama gelombang panas.
Baca Juga:
Menurut Paris Lalicata, koordinator pendidikan tanaman di The Sill, Amerika Serikat, peningkatan panas dan iklim yang lebih kering dapat menyebabkan tanaman dan bunga di luar ruangan mengering lebih cepat dari biasanya.
“Ketika suhu meningkat di sekitar tanaman, terutama jika kelembapannya rendah, tanaman akan menyerap air lebih cepat dan perlu disiram lebih sering,” kata Lalicata.
“Tanaman di luar ruangan akan mengalami perubahan frekuensi air yang sama dengan peningkatan suhu dan cahaya, jadi akan lebih baik untuk memeriksa tanaman di luar ruangan setiap beberapa hari tergantung pada kebutuhan tanaman untuk memastikan mereka memiliki banyak air,” tambahnya
Penyiraman di pagi dan sore hari paling baik untuk mencegah panas berlebih saat cuaca semakin panas. Meski begitu, Lalicata mengingatkan jangan menyiram secara berlebihan sebab dapat menggenangi tanah hingga menguras oksigen yang menyebabkan layu dan daun rontok. Jadi, pastikan tanah dalam kondisi kering sebelum menyiramnya lagi.
Selain kiat di atas, ada empat cara lain untuk membantu tanaman Anda bertahan dari cuaca panas, dikutip dari laman Well and Good, Kamis, 1 Juli 2021.
1. Jangan abaikan tanaman di dalam ruangan
Cuaca panas ekstrem juga bisa mempengaruhi kondisi di dalam ruangan, jadi jangan abaikan tanaman di dalam ruangan. Jika Anda melihat suhu naik di dalam ruangan, Lalicata mengatakan bersiaplah untuk menyiram lebih sering tanaman tersebut.
“Akan lebih baik untuk memantau tanaman selama masa panas yang ekstrem untuk melihat bagaimana tanaman menyesuaikan dan melihat seberapa cepat tanah mengering,” jelas Lalicata.
“Menyimpan termometer di rumah dapat membantu.” Pertimbangkan pula untuk memakai pengukur kelembapan.
Ilustrasi mempercantik rumah dengan tanaman.
2. Pertimbangkan untuk menyalakan pelembap udara
Sama seperti manusia, tanaman juga bisa mengering saat udara terlalu panas. Jika tanaman dalam ruangan Anda menyerap air lebih cepat selama gelombang panas, mungkin sudah waktunya untuk mengeluarkan pelembap udara.
“Pertimbangkan untuk memakai pelembap udara untuk meningkatkan uap air di udara saat panas ekstrem. Alat itu akan membantu tanaman mengeluarkan air lebih lambat, sehingga Anda tidak perlu menyiram terlalu sering,” imbuh Lalicata.
Baca juga: 10 Tanaman Pembersih Udara di Rumah, Sirih Gading dan Krisan
3. Batasi sinar matahari langsung
Agar tanaman tetap terpapar matahari, pastikan Anda meletakkannya di bawah atap atau sedikit tertutup. "Itu akan membantu mencegah pembakaran transplantasi," imbaunya.
Jika tanaman Anda cocok untuk sinar matahari langsung, bukan berarti pula bisa dibiarkan. Lalicata juga mengingatkan untuk menjaga suhunya tidak lebih dari 80° F.
“Kemudian Anda hanya perlu melihat apakah perlu disiram lebih sering, atau Anda cukup memindahkannya ke lingkungan yang lebih dingin untuk mencegah penyiraman berlebihan,” ungkap Lalicata.
4. Tunda dulu memindahkan tanaman
Jika Anda ingin memindahkan tanaman Anda, terutama tanaman luar ruangan Anda, Lalicata merekomendasikan menunggu usai gelombang panas untuk memindahkan tanaman dari pot lama ke pot baru atau repotting maupun transplantasi.
Saat panas ekstrem, menurunnya tingkat air dan kondisi yang lebih kering bisa membuat membuat tanaman Anda stres lebih dari biasanya. Itu juga untuk memastikan kesehatan tanaman dalam jangka panjang.
WELL AND GOOD