CANTIKA.COM, Jakarta - Alat masak berbahan silikon, seperti spatula, cetakan, hingga penjepit makanan, belakangan ini sedang menjadi tren di kalangan yang gemar memasak. Selain tidak merusak panci atau wajan anti-lengket, alat memasak yang satu ini juga memiliki keunggulan berupa tidak korosif, sehingga bisa tahan lama.
Selain itu, ia juga fleksibel alias tidak mengembang atau menyusut dengan perubahan suhu, serta dapat menahan suhu tinggi hingga 220 derajat Celcius, sehingga cocok untuk mengukus dan memanggang.
Baca Juga:
Akan tetapi, apakah aman digunakan untuk mengolah makanan? Mengenai hal tersebut, Lakshita Jain, ahli gizi klinis di India pun memaparkan faktanya. Menurutnya, penggunaan silikon dalam peralatan masak sama sekali tidak masalah untuk kesehatan. Jain lantas menjelaskan bahwa silikon adalah bahan sintetis atau karet yang mengandung silikon terikat dan oksigen, serta beberapa di antaranya mengandung karbon.
“Untuk mencapai ini, silika, mineral kuarsa yang berlimpah di pasir, dipanaskan hingga 1.800 derajat Celcius. Silikon yang dihasilkan didinginkan dan digiling sampai menjadi bubuk halus,” kata Jain, dikutip dari indianexpress.com.
Nah, dalam konteks industri, produk silikon yang dipakai umumnya menggunakan silika gel biasa dan silika gel food grade khusus untuk produk yang bersentuhan dengan makanan. Namun, jika Anda tidak yakin dengan peralatan dapur berbahan silikon ini, Jain memberikan dua tips untuk menilai kualitasnya.
Baca Juga:
Pertama, yakni dengan mencium baunya. Silikon biasa umumnya memiliki bau yang kuat. Begitu pula dengan gel silika food grade. Tetapi, setelah jangka waktu tertentu baunya akan hilang dan aman untuk digunakan. Kedua, melalui sentuhan. Gel silika food grade memiliki ketangguhan dan elastisitas yang baik. Dengan demikian, ia tidak akan mudah berubah bentuk dan kasar saat disentuh.
Baca: 7 Kesalahan Umum yang Bikin Peralatan Dapur Tidak Tahan Lama, Menurut Koki