CANTIKA.COM, Jakarta - Berkaca dari kasusnya dengan tabloid Inggris, Meghan Markle, istri Pangeran Harry, berharap tabloid diberi label peringatan seperti rokok. Menurutnya, tabloid bisa berisiko untuk kesehatan mental pembacanya. Hal itu ia ungkapkan saat menjadi bintang tamu di New York Times's DealBook Online Summit, Selasa, 9 November 2021.
"Menjadi bos - saya telah membaca hal-hal hebat tentang Anda sebagai bos, dan jika Anda membaca tabloid, Anda dapat membaca segala macam hal gila tentang menjadi bos," kata pembawa acara Andrew Ross Sorkin, yang juga editor kepala, kolumnis, dan pendiri DealBook The New York Times menyinggung soal kepemimpinannya di Archewell Foundation bersama Pangeran Harry.
"Yah, pertama-tama saya akan mendorong Anda untuk tidak membaca tabloid," respons Meghan.
"Karena menurut saya itu tidak sehat untuk siapa pun. Mudah-mudahan, suatu hari tabloid dilabeli peringatan seperti rokok. Seperti, 'Ini beracun untuk kesehatan mental Anda'," lanjut ibu dua anak ini.
Meghan juga ditanya oleh Sorkin tentang info terbaru kasusnya.
"Dalam hal banding ini, saya memenangkan kasus ini dan masalah ini, terus terang, telah terjadi ketika saya tidak memiliki anak sama sekali, saya sekarang memiliki dua anak seperti yang Anda tahu," katanya. "Ini adalah proses yang sulit."
"Tapi sekali lagi, hanya saya yang membela apa yang benar, baik dalam kasus ini atau dalam [kasus paritas ekonomi dan profesional] yang sedang kita bicarakan hari ini," lanjut Meghan. "Pada titik tertentu, tidak peduli seberapa sulitnya, Anda tahu perbedaan antara benar dan salah. Anda harus membela apa yang benar, dan itulah yang saya lakukan."
Meghan Markle bicara tentang cuti keluarga berbayar saat menjadi tamu di New York Times's DealBook Online Summit, Selasa, 9 November 2021. (Twitter/@DealBook)
Sebagai bentuk pembelaan diri, Meghan telah menggugat Associated Newspapers, penerbit Mail on Sunday karena telah menyebarkan bagian dari surat yang dia tulis kepada Thomas Markle, ayahnya pada bulan Agustus 2018, sekitar tiga bulan setelah pernikahannya dengan Pangeran Harry.
Kemudian, pada Februari 2021 Hakim Mark Warby sebetulnya sudah memberikan keputusan lewat penilaian ringkasan dari lima artikel yang diterbitkan oleh Mail Inggris. Dan seluruh hasilnya membuktikan bahwa adanya dukungan ke arah Meghan. Hakim juga menyebutkan bahwa media tersebut harus mencetak permintaan maafnya pada halaman depan serta membayar tagihan hukum.
Namun, pada Selasa, 9 November 2021, surat kabar itu mengajukan banding terhadap putusan yang ada dengan mengatakan bahwa hakim tak seharusnya menganggap surat sebagai bentuk komunikasi yang privat.
“Surat itu dibuat secara khusus dengan kemungkinan konsumsi publik,” kata Andrew Caldecott, pengacara Mail.
Tak mau berdiam diri, pengacara Meghan mengatakan bahwa banding tersebut harus dibatalkan karena persidangan yang akan dilakukan selanjutnya, akan berpotensi untuk melakukan pelanggaran lebih lanjut terhadap privasi Meghan. Sementara itu, Mail diperkirakan akan meraup untuk dari berita-berita yang dipublikasikannya kelak.
Perlu diketahui hubungan Meghan dan Harry dengan pers tabloid Inggris memang telah runtuh setelah mereka menikah. Pasangan itu mengatakan mereka tidak akan terlibat pada empat surat kabar utama Inggris, termasuk Daily Mail. Mereka juga menyebutkan bahwa kepindahannya ke Amerika Serikat merupakan hasil pengaruh dari para media yang ada.
“Dunia membutuhkan berita yang dapat diandalkan, fakta, dan kualitas yang tinggi. Tapi apa yang dilakukan The Mail on Sunday dan mitranya adalah hal yang kebalikannya,” kata Meghan Markle setelah memenangkan pengadilan sebelumnya.
Baca juga: Meghan Markle dan Pangeran Harry Bicara Kesetaraan Vaksin, Tiap Orang Punya Hak
LAURENSIA FAYOLA l PEOPLE l REUTERS