CANTIKA.COM, Jakarta - Masih banyak masyarakat yang bertanya soal pola makan bagi penyandang diabetes. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI, Martha Rosana, mengingatkan bahwa pola makan bagi penyandang diabetes pada prinsipnya perlu menerapkan 3 J. "3 J merupakan akronim dari jadwal, jumlah, dan jenis," kata Martha pada Media Briefing Meet The Doctor - TS #Hands4Diabetes, Jumat 12 November 2021.
Terkait jadwal, Martha menyarankan pentingnya jadwal makan teratur mulai dari sarapan, makan siang, makan malam. Penyandang diabetes pun boleh mengkonsumsi camilan di antara jam makan utama.
Mengenai jumlah, setiap penyandang sebaiknya mendapatkan asupan makanan kaya gizi sesuai kebutuhan tubuhnya berdasarkan tinggi badan, berat badan, aktivitas fisik sehari-hari dan kondisi kesehatan lain yang menyertainya. "Artinya kalori yang dibutuhkan orang penyandang diabetes itu berbeda-beda tergantung kondisi pasien. Biasanya dokter gizi akan menyiapkan meal plan yang dibutuhkan," kata Martha.
Terakhir, yakni jenis makanan yang dibutuhkan antara lain karbohidrat baik dengan kandungan pati seperti nasi dan umbi-umbian, maupun non-pati seperti sayur dan buah, ditambah protein dan lemak. Salah satu konsep jenis makanan yang bisa digunakan penyandang diabetes adalah konsep My Plate alias Isi Piringku.
"Satu piring bundar yakni setengah jatah sayur dan buah, seperempat piring karbohidrat, seperempat protein, lemak atau lauk pauk misalnya daging ayam, kambing, ikan, tahu tempe," kata Martha.
Baca Juga:
Di sisi lain, ada pembatasan asupan yang perlu diterapkan antara lain konsumsi harian gula tidak boleh lebih dari 25 gram gula atau setara 2 sendok makan, lalu asupan garam tidak melebihi 1 sendok teh atau 5 gram per hari (kurang dari 2 gram natrium).
Pada masa pandemi COVID-19 saat ini, para penyandang diabetes disarankan tetap melakukan manajemen diri atau self management di rumah misalnya perawatan kaki dan anggota tubuh lainnya, tetap beraktivitas fisik misalnya berjalan cepat mengelilingi kompleks rumah sambil mengenakan masker tanpa berkontak dengan orang lain, menerapkan pola istirahat cukup serta menjaga kesehatan mental. "Saat pandemi dilanjutkan (pengobatan) jangan lengah, diperketat lagi," kata Martha.
Walau begitu, Marta mengatakan penyandang diabetes melitus khusus tipe-2 saat ini ditemukan pada kalangan usia 15-45 tahun akibat penerapan gaya hidup sehat seperti kurang beraktivitas fisik, berat badan berlebih, konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan tinggi gula yang bisa setara nasi padang dua lauk. "Sebaiknya lakukan aktivitas fisik 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, tidak boleh jeda lebih 2 hari," kata Martha.
Martha juga menyarankan agar para penyandang diabetes untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang sesuai kebutuhan. Namun bukan berarti ada makanan tertentu yang tak boleh mereka santap. "Sebenarnya mirip dengan orang tanpa diabetes. Tidak ada benar-benar makanan yang harus dilarang atau tidak boleh dikonsumsi para diabetesi. Tapi ingat 3J," kata Martha.
Baca: Obesitas Saat Covid-19 Meningkat, Cegah dengan 5 Langkah Ini