CANTIKA.COM, Jakarta - Komunitas Diajeng Semarang atau KDS dengan bangga telah menampilkan Tari Payung Semarangan di Festival Payung Indonesia yang digelar di Solo pada 3 Desember lalu.
Tari Payung Semarangan merupakan tarian berkonsep fashion dance yang mengangkat kearifan lokal Kota Semarang. Tarian ini murni hasil cipta Komunitas Diajeng Semarang yang diterjemahkan secara koreografis oleh Ayu Wardani jebolan ISI Surakarta.
Founder Komunitas Diajeng Semarang Maya Dewi mengatakan jika kostum jarik atau kain Semarangan dan kebaya encim beraneka warna yang mereka kenakan saat menari telah menunjukkan betapa kayanya khasanah busana adat nusantara yang dimiliki oleh kaum perempuan Semarang.
"Dikombinasikan dengan payung tradisi, kain batik Semarangan (yang merupakan hasil akulturasi budaya Jawa, Tionghoa, dan Belanda) dan kebaya pesisiran telah menjadi ruh dari semua gerakan yang ada dalam tarian cantik yang diberi nama Tari Payung Semarangan,' ucap Maya melalui pesan instan, Kamis 9 Desember 2021.
Maya melalui KDS berharap dengan menyaksikan tampilan tersebut, khalayak masyrakat luas menjadi tahu bahwa Semarang memiliki potensi budaya yang patut dibanggakan.
Tari Payung Semarangan hadir memeriahkan rangkaian acara Festival Payung Indonesia yang menyampaikan makna jika payung lekat dengan tradisi yang filosofinya terelaborasi dalam sebuah perayaan dengan semangat masa kini.
Kejayaan payung tradisi hadir dalam spirit masa kini Festival Payung Indonesia yang telah digelar selama sewindu. Tahun ini, mengingat kondisi masih Pandemi maka digelar secara hybrid di Taman Balekambang, Solo.
Mengambil tema "This Too, Shall Pass" mengajak diri kita semua untuk tetap optimis di tengah masa pandemi, sebab pandemi pun akan berlalu dan menjadi suatu peluang baru.
Baca: Hadiri Tedak Siten Keponakan, Krisdayanti dan Amora Kompak Pakai Kebaya Encim