CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunawan Sadikin, mengonfirmasi masuknya varian Omicron ke Indonesia. Ia mengatakan Kementrian Kesehatan telah mendeteksi seorang WNI yang terjangkit varian baru virus Covid-19 tersebut.
Pada konferensi pers pada Kamis 16 Desember 2021, Budi menyebut pasien pertama yang terjangkit varian Omikron tersebut merupakan salah seorang petugas kebersihan di pusat karantina Wisma Atlet. Ia mengatakan temuan ini ditemukan setelah melakukan proses uji secara khusus pada sampel hasil
Menkes Budi Gunadi menyebut pada mulanya N bersama dua orang lain yang juga merupakan petugas kebersihan melakukan tes RT-PCR pada 8 Desember lalu. Ketiga sampel tersebut kemudian diuji di Kemenkes dan mendapatkan hasil salah satunya merupakan varian Omicron yang berasal dari sampel pasien.
Sama seperti varian Covid-19 lainnya, gejala Omicron diketahui menimbulkan tanda pada orang yang terinfeksi. Menurut Pemimpin Asosiasi Medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee sekaligus dokter pertama yang memberi tahu pihak berwenang mengenai pasien dengan varian Omicron, gejalanya tidak biasa, tetapi ringan.
Kelelahan berat dan tidak kehilangan indera perasa maupun penciuman termasuk tanda-tanda terinfeksi varian Omicron, berkaca dari sejumlah pasien yang mendatanginya di awal November silam. Lebih lanjut Coetzee memaparkan bahwa sebagian besar dari pasien yang dirawat di rumah sakit belum sepenuhnya divaksinasi, dikutip dari The New York Times, Selasa, 7 Desember 2021.
Selain itu, sebagian besar pasien yang dia jumpai tidak kehilangan indera perasa dan penciuman dan hanya mengalami batuk ringan. Seorang spesialis penyakit menular yang bertugas di Komite Penasihat Covid-19 Presiden Afrika Selatan, Ian Sanne, mengatakan orang yang belum divaksin sangat rentan terhadap varian Omicron, seperti juga individu yang belum pernah terpapar Covid-19 sebelumnya, menurut laporan VOA News.
Baca: Waspada, Varian Omicron 3 Kali Lebih Berisiko Infeksi Ulang daripada Delta
SYAILENDRA PERSADA | SILVY RIANA PUTRI