CANTIKA.COM, Jakarta - Merayakan Hari Ibu 2021, Cantika membagikan kisah tujuh ibu dengan anak berkebutuhan khusus dalam tema "Teruntuk Bunda Istimewa". Emmy Haryanti, ibu dengan anak dengan down syndrome salah satunya. Dengan terbuka, ia membagikan lika-liku perjalanannya menjadi ibu dari Muhammad Aldrie Hermianto atau akrab disapa Mas Aldrie. Salah satu yang dia kisahkan adalah caranya berkomunikasi dengan Aldrie. Emmy menuturkan pentingnya penjelasan detail dan repetisi ketika berkomunikasi dengan anak down syndrome. Untuk konsisten melakukan itu, sabar jadi fondasinya.
Sama seperti anak non-difabel lainnya, ada momen di mana Aldrie merengek meminta sesuatu, bahkan mendesak harus ada saat itu juga. Di momen itu, Emmy menganggap Aldrie adalah guru untuk menahan sabar.
Setiap kali Aldrie bertanya, Emmy Haryanti akan menjelaskan secara detail berulang kali.
“Ada saatnya mas Aldrie minta dibelikan baju koko pukul 2 pagi lewat e-commerce. Dia maunya tiba secepatnya. Jika belum ada seperti harapannya, dia akan ribut bertanya lagi. Solusinya apa? Kita kasih pengertian ke mas Aldrie, ‘ini lagi dipotong bajunya’. Kita menjelaskan tahapan-tahapan pembuatan baju. ‘Lagi dijahit, mas’," kisah Emmy kepada Cantika, Kamis, 9 Desember 2021.
"Kemudian dia akan menanyakan hal yang sama, ‘mama bajunya mana’, kita ulang lagi jawabannya. Repeat kuncinya,” lanjut ibu dua anaki ini.
Di lain waktu, Aldrie juga pernah minta dibelikan ayam goreng saat dini hari. Emmy dan suami tercinta, M. Heripurnomo meresponsnya dengan pola yang sama. Cara berkomunikasi itu juga berlaku saat keduanya mempersiapkan Aldrie untuk bepergian. Menggambarkan
“Kita sama mas Aldrie harus menginfokan apa pun yang harus kita lakukan, tidak bisa mendadak. ‘Jadi, mas kita mau pergi ke sini atau melakukan kegiatan ini selama berapa hari. Di sana seperti ini, nanti mas begini’. Tidak bisa langsung pergi, minimal seminggu sebelum pergi digambarkan ke mas Aldrie,” kata mantan Presiden Direktur Bank Mega Syariah ini.
Selain dikaruniai Aldrie, Emmy juga dianugerahi Maudina Dwi Heriasti atau Maudi. Beda usia Maudina dan Aldrie empat tahun. Dalam mengasuh keduanya, Emmy mengaku tak mengistimewakan Aldrie dari Maudi. Ia ingin Aldrie tumbuh mandiri dan percaya diri semampunya. Aldrie diberi kepercayaan melakukan hal-hal yang dia bisa sendiri seperti mengambil minuman atau makanan. Emmy berupaya memberikan bantuan seminim mungkin.
Sama seperti Maudi, Aldrie juga diajarkan bagaimana caranya meminta tolong, berterima kasih, dan meminta maaf. Jika Aldrie berbuat salah, akan ditegur sama seperti Maudi.
“Mengenal karakter anak itu penting. Merasakan dan memahami cara berpikir mereka salah satu cara kami bonding. Jadi, cara kami mendidik Maudi dan Aldrie sebenarnya sama, kadarnya saja yang beda. Misalkan Maudi berbuat kesalahan, kita cukup mengingatkan sekali, Maudi memahami. Untuk mas Aldrie, kita bisa ingatkan sampai 10-20 kali. Repetisi tadi kuncinya,” tandas Emmy Haryanti.
Baca juga: Kisah Ibu dengan Anak Autistik, Ivy Sudjana: Aku Tak Bisa jadi Cahaya Tanpa Arsa