CANTIKA.COM, Jakarta - Tidur memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental, fisik, dan emosional. Tetapi selama pandemi yang membuat orang harus bekerja dan belajar dari rumah sehingga kecemasan meningkat dan aktivitas fisik berkurang, berdampak buruk pada kualitas tidur.
Wanita, terutama ibu yang bekerja, merasakan dampak yang paling besar karena sebenarnya wanita butuh waktu tidur lebih panjang daripada pria. Sebuah studi tahun 2014 yang dikutip Indian Express, Kamis, 20 Januari 2022 berjudul "Exploring Sex and Gender Differences in Sleep Health: A Society for Women's Health Research Report", yang diterbitkan di National Library of Medicine, menemukan bahwa jam tidur yang optimal berbeda pada pria dan wanita.
Penelitian itu menyebutkan bahwa wanita 40 persen lebih rentan terhadap insomnia dan sindrom kaki gelisah dan juga pria cenderung tidur lebih nyenyak daripada wanita. Sibasish Dey, kepala urusan medis Asia dan Amerika Latin ResMed, perusahaan penyedia alat bantu tidur, sependapat dengan temuan penelitian tersebut. “Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kebutuhan tidur mungkin agak berbeda antara pria dan wanita, mengingat struktur biologis mereka,” kata dia.
Dia menambahkan bahwa wanita tidur sekitar 11-13 menit lebih lama, tetapi pria cenderung memiliki tidur yang jauh lebih nyenyak. Wanita lebih cenderung bangun di tengah malam untuk mengurus orang lain dalam keluarga padahal tidur akan lebih nyenyak bila tidak terganggu. “Selain itu, wanita lebih cenderung tidur siang di siang hari, menunjukkan bahwa total waktu tidur mereka mungkin menyesatkan. Tidur siang menambah waktu tidur (jumlah jam yang dihabiskan untuk tidur) dan membuat tidur malam kurang nyenyak,” katanya.
Inilah alasan wanita membutuhkan tidur lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik tidur daripada pria.
1. Risiko gangguan tidur
Wanita 40 persen lebih rentan terhadap insomnia dan restless leg syndrome (RLS) yang menyebabkan dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki, biasanya karena sensasi tidak nyaman yang mengganggu tidur, mengharuskan wanita untuk tidur lebih lama untuk mengganti waktu tidur yang hilang.
2. Ketidakseimbangan hormon
Wanita mengalami banyak perubahan hormonal sepanjang hidup mereka. Perubahan menciptakan gangguan dalam ritme sirkadian mereka, membutuhkan tidur ekstra.
3. Kesehatan mental
Wanita dua kali lebih mungkin menderita depresi daripada pria. Di India, wanita cenderung menghadapi masalah kesehatan mental yang merugikan karena komitmen profesional mereka dan tanggung jawab tambahan pekerjaan rumah tangga. Siklus tidur yang baik diperlukan bagi mereka untuk menjaga kesehatan mental mereka,” kata Dr Dey.
4. Gaya hidup dan kebugaran pribadi
Tidur malam yang nyenyak membantu metabolisme wanita. Ini memberi lebih banyak energi untuk berolahraga, berkonsentrasi, dan melakukan tugas sehari-hari penting lainnya. Menurut para peneliti di Loughborough University Inggris, wanita membutuhkan lebih banyak tidur daripada pria karena multitasking.
Konsekuensi dari siklus tidur yang buruk cenderung lebih parah pada wanita dibandingkan pria. Beberapa penelitian secara menunjukkan bahwa wanita yang kurang tidur memiliki peningkatan risiko hipertensi, diabetes tipe 2, stroke jantung, stres, dan masalah kesehatan mental daripada pria yang kurang tidur. Tidak hanya itu, kurang tidur juga dapat memperburuk gangguan mood yang sudah ada sebelumnya, seperti marah, depresi, dan kecemasan.
Baca: 5 Cara Sederhana untuk Tingkatkan Gaya Hidup Sehat, Utamakan Tidur