CANTIKA.COM, Jakarta - Pemberian vaksin dosis ketiga atau vaksin booster bertujuan untuk memperkuat imun dalam melawan virus Covid-19, termasuk varian Omicron. Namun, apakah efek samping vaksin booster sama dengan suntikan vaksin awal (dosis 1 dan2)?
Menurut Dr. Samir Sinha, direktur geriatri di rumah sakit Sinai Health and University Health Network di Toronto, efek samping umum vaksin booster tidak berbeda dengan vaksin sebelumnya.
“Efek samping sering memberi tahu kita bahwa sistem kekebalan kita benar-benar bekerja dan merespons sebagaimana mestinya terhadap vaksin,” jelasnya dalam Global News.
Bukan itu saja, keamanan booster pun sama dengan vaksin Covid-19 dosis sebelumnya. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi yang lebih intens terhadap suntikan dengan rasa sakit kepala, tubuh menggigil dan kelelahan, yang lain hanya merasakan nyeri di lengan yang disuntik.
“Efek samping dari dosis tiga seharusnya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan dosis dua atau suntikan sebelumnya,” kata Dr. Ciriaco Piccirillo, seorang ahli imunologi dan ilmuwan senior di Institut Penelitian Pusat Kesehatan Universitas McGill (MUHC).
Baca Juga:
Berikut Efek Samping Vaksin Booster Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca
1. Efek samping vaksin booster Pfizer
Sebuah survei yang dilakukan di Israel menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang menerima dosis ketiga vaksin Pfizer merasakan efek samping yang serupa atau lebih sedikit daripada yang mereka rasakan setelah menerima suntikan kedua. Berdasarkan uji klinis, penerima booster Pfizer akan merasakan:
1. Sakit di tempat suntikan
2. Kelelahan
3. Sakit kepala
4. Nyeri otot atau sendi
5. Meriang
Efek sampingnya sebagian besar ringan sampai sedang, berlangsung kira-kira dua hari setelah menerima suntikan booster.
2. Efek samping vaksin booster Moderna
Vaksin Booster Moderna memiliki formula yang sama dengan vaksin Covid-19. Bedanya, hanya setengah dari dosis asli yang diberikan kepada pasien. Bagi para penerima suntikan booster Moderna, mungkin Anda akan merasakan gejala berikut.
1. Nyeri di tempat suntikan
2. Kelelahan
3. Sakit kepala
4. Nyeri otot
5. Sendi kaku
6. Meriang
7. Mual/muntah
8. Pembengkakan kelenjar getah bening
9. Demam
10. Ruam
11. Bengkak dan kemerahan di tempat suntikan
Sinha mengatakan tidak ada data konkret yang menunjukkan bahwa satu merek vaksin akan menimbulkan lebih banyak efek samping dibandingkan dengan yang lain. Namun, dia menilai usia bisa menjadi faktor yang berkontribusi pada efek samping. Pasalnya, orang yang lebih muda merasakan lebih banyak efek daripada orang yang lebih tua.
“Hal ini diduga terkait dengan respons imun yang lebih kuat dan lebih kuat pada orang muda, terutama di lini pertahanan pertama, yang disebut imunitas bawaan,” ujar Piccirillo.
3. Efek samping vaksin booster AstraZeneca
Jika Anda tidak mendapatkan Pfizer atau Moderna karena alergi, kemungkinan Anda akan menerima vaksin AstraZeneca sebagai suntikan dosis ketiga. Untuk masyarakat Indonesia, booster AstraZeneca diberikan kepada orang yang menerima vaksin primer Sinovac untuk dosis 1 dan 2.
Berdasarkan uji klinis, berikut reaksi atau efek samping booster AstraZeneca yang terjadi menurut situs The Standard:
1. Nyeri di sekitar tempat suntikan
2. Sakit kepala
3. Merasa lelah
4. Demam
5. Menggigil
6. Nyeri sendi
7. Nyeri otot
8. Malaise/tidak enak badan
9. Mual
Reaksi ini terjadi 1-2 hari setelah pemberian vaksin booster. Efek samping dari AstraZeneca umumnya lebih ringan dan dilaporkan lebih jarang pada orang dewasa yang lebih tua (65 tahun ke atas) dibandingkan pada orang yang lebih muda.
Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menyetujui beberapa jenis vaksin untuk digunakan sebagai booster. Untuk tahap awal, pemerintah memberikan vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca sebagai vaksin dosis ketiga. Peruntukkan booster kepada orang dewasa usia 18 tahun ke atas setidaknya enam bulan setelah mereka menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.
Baca juga: Yang Perlu Dilakukan sebelum Vaksin Booster Covid-19