CANTIKA.COM, Jakarta - Hari Gizi Nasional (HGN) jatuh setiap 25 Januari. Tahun ini, Indonesia telah memperingati Hari Gizi Nasional ke-62. Dalam memperingati Hari Gizi Nasional 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengusung tema “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas” di Indonesia.
Obesitas memang masih menjadi problematika yang belum berujung. Obesitas merupakan masalah kesehatan umum yang ditandai dengan persentase lemak tubuh yang tinggi. Indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih tinggi merupakan indikator obesitas. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan angka prevalensi obesitas di Indonesia cenderung kian meningkat.
Pada 2017, prevalensi obesitas menduduki angka 10,5 persen, lalu menjadi 14,8 persen pada 2013. Prevalensi obesitas di RI terus merangkak naik ke angka 21,8 persen di Riskesdas 2018. Penyebabnya, antara lain perubahan gaya hidup dan anggapan bahwa obesitas bukan penyakit. Selain faktor genetik, faktor lingkungan yang meliputi gaya hidup juga berpengaruh besar.
Peningkatan angka obesitas umumnya dikaitkan dengan kebiasaan seseorang yang mengkonsumsi makanan dengan jumlah energi lebih dari yang dibutuhkan. Pencegahan obesitas dimulai sejak usia muda. Sangat penting untuk membantu kaum muda mempertahankan berat badan yang sehat tanpa berfokus pada timbangan.
Berikut 8 tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah obesitas pada anak-anak seperti dilansir dari Healthline, Selasa, 25 Januari 2022.
1. Berikan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
Satu analisis 2014 dari sumber terpercaya menyebutkan 25 penelitian menemukan bahwa menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas pada masa kanak-kanak. Namun, penelitian lanjutan terkait peran menyusui dalam pencegahan obesitas sangat diperlukan.
2. Porsi Makan yang Sesuai
American Academy of Pediatrics menjelaskan bahwa balita tidak membutuhkan makanan dalam jumlah besar. Dari usia 1 hingga 3 tahun, setiap inci tinggi badan harus setara dengan sekitar 40 kalori dari asupan makanan.
3. Kenalkan Makanan Sehat
Dorong anak Anda untuk mencoba berbagai buah, sayuran, dan protein yang berbeda sejak usia dini. Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin akan terbiasa mengkonsumsi makanan sehat tersebut.
4. Beri Contoh yang Baik
Mengubah kebiasaan makan sebagai sebuah keluarga memungkinkan anak-anak untuk terbiasa mengkonsumsi makan sehat sejak dini. Ini akan memudahkan mereka untuk terus mengikuti kebiasaan makan yang baik saat mereka tumbuh dewasa.
5. Anjurkan Makan Perlahan
Makan berlebihan bisa terjadi jika Anda makan saat tidak lapar. Kelebihan bahan bakar ini akhirnya akan disimpan sebagai lemak tubuh dan dapat menyebabkan obesitas. Dorong anak Anda untuk makan hanya ketika mereka merasa lapar dan mengunyah lebih lambat untuk pencernaan yang lebih baik.
6. Batasi Makanan Tak Sehat
Jika Anda membawa makanan yang tidak sehat ke dalam rumah, kemungkinan besar anak Anda akan memakannya. Cobalah untuk mengisi lemari es dan dapur dengan makanan sehat, seperti buah-buah atau sayuran.
7. Aktivitas Fisik
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak-anak dan remaja mendapatkan setidaknya 60 menit untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari. Aktivitas fisik yang menyenangkan termasuk permainan, olahraga, kelas gymnastik, atau bahkan pekerjaan di luar ruangan.
8. Batasi Waktu Main Gadget
Lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk duduk di depan layar gadget berarti lebih sedikit waktu untuk aktivitas fisik dan tidur yang nyenyak.
9. Cukup Tidur
Penelitian menunjukkan bahwa pentingnya untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Kebiasaan tidur yang sehat dari meliputi jadwal tidur, ritual sebelum tidur, serta bantal dan kasur yang nyaman.
10. Pantau saat Anak di Luar Rumah
Baik ketika sang anak berada di sekolah, bersama teman, atau saat Bersama neneknya, anak akan memiliki banyak kesempatan untuk makan makanan tidak sehat di luar rumah. Anda tidak dapat selalu berada di sana untuk memantau apa yang mereka makan, tetapi Anda tetap bisa memberikan arahan yang mudah dicerna oleh sang buah hati.
Baca: Obesitas Saat Covid-19 Meningkat, Cegah dengan 5 Langkah Ini