CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter Spesialis Anak, Kanya Ayu Paramastri mengatakan ada beberapa tantangan yang akan dialami anak dalam mempertahankan daya tahan tubuhnya saat menjalani puasa Ramadan. Ia mengatakan konsumsi asupan anak akan terbatas karena berpuasa, sementara intensitas aktivitas anak nyaris sama dengan hari-hari biasa. Tanpa diimbangi asupan bergizi yang mengandung mikronutrien mencukupi, daya tahan tubuh dapat terpengaruh sehingga anak berisiko batal puasa, bahkan bisa jatuh sakit. Ia pun mengingatkan pentingnya vitamin C untuk anak demi menjaga daya tahan tubuh.
"Guna mengantisipasi gangguan kecukupan asupan selama berpuasa, selain protein, karbohidrat kompleks dan buah, anak juga membutuhkan tambahan suplementasi, terutama vitamin C sebagai zat gizi mikro yang esensial bagi anak-anak,” kata Kanya Redoxon Kids Media Launch pada Senin, 4 April 2022.
Baca Juga:
Vitamin C merupakan salah satu zat gizi mikro esensial yang berpengaruh pada imunitas tubuh anak. Vitamin C berfungsi menyokong sistem kekebalan melalui peningkatan aktivitas fungsi sel darah putih dan produksi antibodi. Kekurangan vitamin C mengakibatkan anak-anak semakin rentan terhadap infeksi. Para buah hati ini bisa saja mengalami batuk pilek, terhambatnya pembentukan kolagen yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, penyembuhan luka yang lambat, hingga menimbulkan gejala penyakit skorbut (merasa lelah dan lemah sepanjang waktu, kehilangan nafsu makan, mudah tersinggung dan uring-uringan). Vitamin C juga merupakan salah satu antioksidan utama yang dapat mencegah dan memperbaiki kerusakan DNA.
Kanya Ayu mengatakan salah satu riset menyebutkan kesadaran nutrisi vitamin C kurang di negara Asia dan Amerika Latin. "Angka kekurangan vitamin C dan trace elements seperti zinc, selenium, zat besi, vitamin A dan E, meningkat, bahkan mencapai kadar alarming," kata Kanya Ayu.
Redoxon Kids Media Launch yang pada Senin, 4 April 2022/Redoxon Kids
Untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi Vitamin C itu, Kanya mengingatkan agar para orang tua juga fokus pada mikronutrien, salah satunya vitamin C untuk memastikan daya tahan tubuh baik, sehingga anak bisa menjalani puasa dengan baik. "Salah satu caranya adalah memberikan contoh untuk perbanyak makan sayur dan buah di depan anak-anak. Nanti anak akan mengikuti," katanya.
Medical Lead Bayer Consumer Health Riana Nirmala Wijaya mengatakan sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan fungsi otak anak-anak. Kekurangan nutrisi, salah satunya zat gizi mikro esensial seperti vitamin C, bisa menyebabkan konsekuensi berupa kerentanan terhadap infeksi, bahkan mengurangi Intelligence Quotients atau IQ di kemudian hari. "Ingat, tubuh tidak mampu memproduksi vitamin C tetapi memperolehnya lewat asupan dari luar. Karenanya, selain mengonsumsi makanan bernutrisi, ketercukupan vitamin C pada anak perlu didukung dengan suplementasi yang tepat,” kata Riana Nirmala Wijaya.
Menurut Riana, vitamin C bersifat mudah larut dalam air dan tidak disimpan oleh tubuh. "Artinya, jika konsumsinya melebihi kebutuhan tubuh, vitamin C akan dibuang melalui air seni,” kata Riana.
Baca: Infus Vitamin C Lebih Cepat Terserap Tubuh Dibanding Suplemen Oral