CANTIKA.COM, Jakarta - Wabah cacar monyet atau monkeypox terjadi di Inggris, Portugal, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya. Sejauh ini ada 68 kasus yang dicurigai, termasuk delapan di Inggris dan 20 di Portugal, dikutip dari NPR, Jumat, 20 Mei 2022. Kasus di Kanada dan kasus di Amerika Serikat (AS) juga telah dilaporkan.
Tetapi pejabat kesehatan tidak memiliki banyak petunjuk di mana orang tertular virus cacar monyet. Dan ada kekhawatiran virus mungkin menyebar melalui komunitas – tidak terdeteksi – dan mungkin melalui rute penularan baru.
"[Wabah] ini langka dan tidak biasa," ujar ahli epidemiologi Susan Hopkins, yang merupakan kepala penasihat medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), dalam pernyataan pada Senin, 16 Mei 2022.
"Tepatnya di mana dan bagaimana mereka [orang-orang] memperoleh infeksi mereka masih dalam penyelidikan mendesak," kata badan tersebut dalam pernyataannya.
Adapun gejala cacar monyet adalah demam, nyeri tubuh, pembesaran kelenjar getah bening dan akhirnya "cacar" atau lepuh berisi cairan yang menyakitkan di wajah, tangan dan kaki.
Salah satu versi cacar monyet cukup mematikan dan membunuh hingga 10 persen orang yang terinfeksi. Versi saat ini di Inggris lebih ringan. Tingkat kematiannya kurang dari 1 persen. Satu kasus biasanya selesai dalam dua sampai empat minggu.
Penyebab cacar monyet
Penyebab cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).
Virus monkeypox dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran), pasien terkonfirmasi monkeypox, atau bahan yang terkontaminasi virus (termasuk pengolahan daging binatang liar). Masuknya virus adalah melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).
Apa saja tanda dan gejala cacar monyet?
Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) monkeypox biasanya 6 – 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari. Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak atau selangkangan. Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.
Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.
Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi.
Baca juga: Bedanya Gejala Cacar Monyet dan Cacar Air