CANTIKA.COM, Jakarta - Jelang tahun ajaran baru, di masa transisi pandemi yang tengah berlangsung, hampir semua sekolah di Indonesia menetapkan bahwa pada tahun pelajaran 2022-2023 yang segera menjelang, kegiatan belajar mengajar akan diselenggarakan secara tatap muka sepenuhnya di lingkup sekolah.
Banyak yang menyambut hal ini dengan sukacita meskipun pastinya akan ada penyesuaian dan juga hal-hal baru yang harus diadaptasikan dalam menjalani masa transisi ini. Salah satu hal terpenting yang menjadi perhatian banyak orang tua adalah dampak proses penyesuaian pada kondisi fisik dan juga mental anak yang telah melalui dua tahun yang penuh dengan lika-liku selama pandemi.
Dikarenakan keterbatasan selama pandemi Covid-19 untuk melakukan pembelajaran sekolah, maka penting bagi orang tua untuk memastikan mental anak siap untuk memulai kegiatan bersekolah yang normal, bertemu dengan beraneka ragam teman baru dan mengikuti sejumlah rangkaian pelajaran tatap muka.
Psikolog Anak dan Diploma Creative Art & Play Therapy Trainee Anastasia Satriyo mengatakan perlu diingat bahwa anak akan kembali ke sekolah setelah hampir dua tahun tidak melakukan kegiatan sekolah formal. Selama menjalani belajar di rumah lebih dari setahun ini, peserta didik dikhawatirkan mengalami learning loss. Hal ini tentunya berdampak pada sebagian besar anak yang kemungkinan akan menghadapi kesulitan beradaptasi ke dalam rutinitas yang baru.
"Dalam melakukan persiapan sekolah tatap muka, tak jarang hal tersebut menimbulkan stres pada anak. Bahkan terkadang, anak-anak mungkin tidak selalu bisa mengartikulasikan semua yang mereka rasakan. Maka dari itu, penting bagi orang tua dan orang terdekat untuk membantu mempersiapkan mental anak untuk kembali ke sekolah. Dimulai dari menanyakan perihal perasaan anak dengan kondisi dimana harus kembali bersekolah dan juga memberikan afirmasi positif setiap hari dan meyakinkan anak bahwa penyesuaian itu sulit bagi sebagian besar orang namun pasti semua akan kemudian menjadi baik-baik saja," paparnya melalui siaran pers, Sabtu 2 Juli 2022.
Membangun komunikasi antar anak dan orang tua menjadi salah satu aspek penting yang terbukti dapat meminimalisir terjadinya stres berlebih pada anak. Salah satu cara paling ampuh untuk membangun komunikasi yang baik antar orang tua dan anak adalah dengan mengasah kemampuan mereka berimajinasi. Bukan rahasia lagi bahwa kemampuan imajinasi sangat penting dimiliki anak untuk berpikir kreatif dalam merencanakan sesuatu dan berkomunikasi dengan orang tua dan teman sebayanya.
Ilustrasi anak di sekolah. Shutterstock
“Pada anak usia sekolah, imajinasi anak berada pada tahap intensitas paling kuat. Sehingga anak memiliki daya menghafal paling kuat, dengan materi ingatan yang paling banyak. Melalui proses membaca, bercerita dan juga bermain peran; kembali kenalkan rutinitas yang baru pada anak dan berikan gambaran akan hal-hal yang akan ditemuinya di sekolah. Contohnya teman-teman baru yang seru, guru-guru yang sayang kepadanya dan juga aktifitas seru yang menantinya disana. Periode seperti ini, harus menjadi perhatian orangtua agar semakin menyadari pentingnya merangsang daya imajinasi anak supaya memperlancar proses transisi dan juga menjaga fisik dan mental mereka di rumah maupun sekolah," tambah dia.
Guna menjaga keamanan dan kenyamanan anak dalam berimajinasi, mengasah kreatifitas dan juga bercerita dalam kesehariannya di rumah maupun sekolah, Cussons Kids menghadirkan rangkaian produk Cussons Kids Dragon & Hero Edition yang dilengkapi dengan karakter utama Hero Adrian & Draco yang bisa menjadi materi pendukung dalam menemani orang tua di seluruh Indonesia dalam proses mengasah imajinasi anak - anak mereka.
Seila Sativa Pramadania, Brand Manager Cussons Kids Indonesia menjelaskan ia berharap dengan dihadirkannya Cussons Kids Dragon & Hero Edition dan beragam karakter-karakter unik yang dapat menemani anak dalam menyambut rutinitas mereka yang baru, maka banyak kesempatan bagi orang tua untuk mengasah imajinasi anak-anak.
"Aktivitas simpel seperti mandi setelah pulang sekolah dan juga waktu bermain bisa dibuat lebih menyenangkan dengan beragam aktivitas dan kehadiran karakter-karakter yang memiliki pesan yang baik, sarat akan edukasi dan juga menanamkan jiwa kesatria dan semangat untuk terus berimajinasi dan berkreativitas kapanpun dan dimanapun”.
Baca: Tahun Ajaran Baru, Simak Pentingnya Memilih Metode Belajar untuk Anak