CANTIKA.COM, Jakarta - Desainer, Biyan Wanaatmadja merilis koleksi womenswear Spring/Summer 2023 pada Senin, 11 Juli 2022 di Hotel Intercontinental Jakarta, Pondok Indah. Seperti kita ketahui, massa pandemi membuat semua orang kembali ke rumah, berdiam sejenak ke dalam hentian waktu dan merasakan betapa hangatnya keluarga. Dalam momen itulah, Biyan meluangkan waktu untuk menilik kembali, membaca koleksi buku-buku yang diburunya dari berbagai pelosok dunia.
Berkat membaca, ternyata semakin menumbuhkan rasa rindu Biyan yang kuat pada Nusantara tempat hatinya selalu berlabuh, tubuh dan kakinya berpijak. Tatanan budaya Indonesia, wastra Nusantara yang begitu kaya menjadi inspirasi Biyan untuk koleksi Spring/Summer 2023.
DiketahuI, Wastra Nusantara menjadi tema besar yang membentuk jahitan insoirasi budaya yang personal bagi Biyan, setelah menghadapi berbagai lonjakan tatanan kehidupan yang tidak menentu, membuat kembali berpaling dan mengingatkan jika Biyan sedang merajut tata kehidupan seperti budaya Nusantara yang selalu ada di hati.
Biyan saat menggelar konferensi pers koleksi terbarunya womens wear Spring Summer 2023 yang bertema Renjana di Jakarta, Senin, 11 Juli 2022/Foto: Cantika
Sejenak menilik pada koleksi Spring/Summer 2020 yang banyak merefleksikan pengalaman hidupnya yang ditandai dengan motid bunga-bunga bermekaran, tahun ini Biyan serupa ingin memberikan harapan baru dari beragam warna yang ditampilkan.
Warna cukup beragam, sebetulnya pemilihan warna menjadi sebuah gambaran baru, dimana setiap warna bisa berjalan bersama-sama dalam koleksi ini. Sebuah harapan baru sebab setiap warna mewakili individu," ucapnya dalam konferensi pers peluncuran koleksi womenswear Spring Summer 2023 yang bertema Renjana di Jakarta, Senin, 11 Juli 2022.
Begitu pula dengan pilihan tenun ikat Sumba yang memiliki ruang khusus di hati desainer lulusan The London of College of Fashion ini. "Kalau kita jatuh cinta pada sesuatu, pasti rasanya tidak pernah bosan mengerjakan. Sumba dikenal dengan tenun yang grafis, berkolaborasi dengan mereka membuat rumah tenun, corak kain yang tampilannya lebih universal. Motif garis bermacam ukuran dan lebih solid untuk dipakai sebagai motif sulam embroidery yang didaur ulang," pungkasnya.
Baca: Laura Basuki Cinta Fashion Lokal Sejak Jadi Model Biyan