CANTIKA.COM, Jakarta - Kasus kulit sensitif terus meningkat, khususnya Dermatitis Atopik, Cetaphil gandeng Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI), dukung forum diskusi dokter spesialis terkait guna merumuskan manajemen perawatan terbaik untuk pasien. Secara umum, seseorang yang memiliki jenis kulit sensitif akan memiliki beberapa gejala, seperti 1) tekstur kulit terasa kasar dan kering, 2) kulit mudah mengalami peradangan, 3) adanya ruam pada kulit.
Sunarko, HCP Channel Activation Manager Galderma Indonesia mengatakan kulit sensitif merupakan kondisi kulit yang mudah mengalami peradangan akibat reaksi dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jabodetabek, faktor cuaca ekstrem seperti polutan, radikal bebas, dan sinar matahari serta gaya hidup seperti stres, kurang tidur, hingga kebiasaan merokok, sangat berperan bagi kondisi kulit bahkan berpotensi memperburuk keadaan.
“Dengan mengetahui tanda-tanda kulit sensitif, masyarakat akan dapat memahami perawatan kulit yang tepat yang dibutuhkan jika mengalaminya. Sebagai brand perawatan kulit, Cetaphil juga terus berinovasi menghadirkan berbagai produk perawatan kulit yang diformulasikan secara khusus sesuai dengan jenis kulit masing-masing orang, terutama mereka dengan kondisi kulit sensitif,” tambah Sunarko
Lebih lanjut, kasus dermatitis atopik atau lebih dikenal dengan eksim atopik merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan kondisi kulit sensitif dengan jumlah kasus yang kian meningkat di Indonesia. Dermatitis atopik kerap terjadi pada bayi, anak-anak hingga orang dewasa, dan ditandai dengan adanya peradangan pada kulit yaitu kulit yang memerah, timbul ruam, kering dan pecah-pecah. Penyakit kulit ini bersifat kronis, dapat hilang dan timbul jika terpapar oleh faktor pemicu.
Namun, hingga saat ini, belum banyak masyarakat yang mengetahui keterkaitan antara kulit sensitif dan dermatitis atopik. Tenaga kesehatan pun perlu diingatkan kembali akan kondisi ini. Oleh karena itu, sebagai salah satu kegiatan dalam kampanye Sensitive Skin Awareness, Cetaphil menggandeng KSDAI untuk memfasilitasi forum diskusi di antara para dokter spesialis terkait, seperti dokter spesialis kulit dan kelamin hingga dokter spesialis anak, yang terus dilakukan secara berkala guna merumuskan manajemen perawatan yang tepat bagi pasien penyakit kulit sensitif tersebut.
Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) Dokter Srie Prihianti menjelaskan masyarakat masih memiliki pengertian yang berbeda-beda tentang apa itu kulit sensitif, padahal keseragaman pemahaman itu diperlukan. Selain itu, tenaga dokter dan dokter spesialis juga penting untuk mengenali jenis kulit sensitif, tanda-tanda yang ditimbulkan, mekanisme yang mendasari, serta hubungan kulit sensitif dengan penyakit eksim atopik.
Setelah memahami hal-hal tersebut, baru kita dapat melakukan perawatan yang tepat dengan produk yang sesuai. Kami mengapresiasi dukungan Cetaphil untuk memfasilitasi forum diskusi ilmiah bagi para tenaga kesehatan, serta inisiatifnya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih paham akan tanda kulit sensitif.
Ilustrasi wanita menyentuh kulitnya. Freepik.com/Katemangostar
Kenali Tanda-tanda Kulit Sensitif
Tubuh memiliki alarm tersendiri untuk menunjukkan kondisi tubuh seseorang, tidak terkecuali untuk kasus kulit sensitif yang pada umumnya menunjukkan tanda-tandanya pada tubuh. Akan tetapi, ada pula kondisi dimana tanda tersebut tidak tampak dan terlihat normal. Setidaknya, terdapat tiga tanda yang menunjukkan kondisi kulit sensitif:
Secara umum tekstur kulit terasa kasar dan kering, yang kerap muncul karena berkurangnya kandungan air pada kulit. Hal ini mempengaruhi kinerja dari sawar kulit (skin barrier) yang jika dibiarkan dapat memicu peradangan pada kulit. Dalam hal ini, penggunaan pelembab diperlukan agar kondisi kulit tetap terjaga kelembabannya.
Kulit mudah bereaksi. Orang dengan kulit sensitif seringkali mengeluhkan rasa gatal, panas, sensasi terbakar dan menyengat akibat terpapar produk berbahan kimia, termasuk skincare, ataupun pengaruh lingkungan seperti cuaca dingin atau panas, perubahan iklim, angin, sinar matahari, polusi, dan stres.
Adanya ruam pada kulit yang pada umumnya berwarna kemerahan dan dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap. Secara umum, kondisi ini terjadi akibat peradangan pada kulit sehingga kulit yang ruam akan terasa gatal, mengelupas, bahkan sampai membentuk benjolan. Beragam faktor mampu mempengaruhi munculnya ruam, diantaranya adalah dermatitis kontak atau peradangan kulit karena adanya kontak dengan unsur asing, penyakit, hingga sengatan/gigitan binatang.
Baca: Punya Kulit Sensitif? Yuk Lindungi dengan 5 Tips Berikut Ini