CANTIKA.COM, Jakarta - Memiliki kulit wajah yang sehat dan cerah adalah dambaan bagi setiap orang, terutama perempuan. Cara yang paling banyak dilakukan para wanita adalah menggunakan produk-produk perawatan kulit atau skincare. Namun, sebelum membeli produk itu, ada baiknya konsumen mengetahui kondisi tipe kulit wajahnya.
Dari pengalaman Disfiyant Glienmourinsie atau Glien, membeli rangkaian produk skincare tanpa mengetahui jenis kulit wajah sendiri akan percuma. Ia pernah membeli produk pelembab buatan Korea Selatan yang sedang tren. Setelah digunakan dalam beberapa waktu, tak ada perubahan signifikan pada wajahnya. “Dulu aku belum tahu kondisi kulit aku tiba-tiba beli skincare yang ternyata buat kulit tambah kering,” kata Glien kepada Tempo, Senin, 25 Juli 2022.
Belajar dari kesalahan itu, Glien pun mengecek kondisi kulitnya dengan mengunjungi dokter kulit. Ia baru mengetahui bahwa tipe kulitnya kombinasi dry skin aging. Dengan begitu, ia bisa memilih dengan tepat skincare apa yang cocok untuk tipe kulitnya. Tips berikutnya adalah mengecek kandungan produk yang akan dibeli. Ia menuturkan, dalam satu produk biasanya ada beberapa komposisi dengan fungsi yang sama. “Dan itu dilihat yang lebih ngaruh ke kulit itu apa,” ujarnya.
Setelah memakai skincare pun, Glien menyarankan agar tidak cepat menyerah. Sebab, beberapa temannya yang kerap ia jumpai mengeluhkan tidak cocok menggunakan satu produk skincare. Padahal baru dua hari mereka menggunakannya. Selain itu, penggunaan skincare juga butuh konsistensi untuk keberlangsungan kulit.
Menurut Glien, memakai skincare bisa dimulai dari langkah yang mudah. Khusus bagian pembersih, ibu satu anak ini menekankan pentingnya dua langkah penggunaan cleanser. Yaitu membersihkan wajah dengan cleansing balm, lalu facial wash. Langkah selanjutnya bisa diikuti toner, serum, pelembab, dan ditutup dengan tabir surya.
Membersihkan wajah setiap hari bisa jadi cara menghilangkan jerawat. (Canva)
Tips yang dibagikan Sayidah Fatimah Ayuma Alzahra tidak jauh berbeda. Skincare reviewer ini mengatakan, mengenali tipe kulit merupakan bagian terpenting. Sebab, konsumen dapat lebih selektif memilih skincare yang akan dipakai. “Selain itu, kita juga bisa tahu apa yang kulit kita butuhkan,” kata mahasiswa Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Sama halnya ketika ingin mengenal orang lain, maka mengenal tipe kulit juga butuh pendekatan. Jenis kulit, kata Ayuma, sangat menentukan kenyamanan skincare yang dipakai. Misalnya, kulit berminyak mungkin cenderung suka produk pelembab dengan tekstur gel. Sedangkan yang kulitnya kering akan lebih suka moisturizer bertekstur krim.
Selain jenis kulit, tak kalah penting adalah mengetahui masalah kulit. Ayuma mencontohkan, jika memiliki masalah kulit beruntusan dan jerawat, maka produk perawatan yang diperlukan adalah fokus merawat kulit berjerawat. Salah satu produknya ialah serum dengan kandungan bagus buat jerawat, seperti salicylic acid.
Selanjutnya ketika membeli skincare, Ayuma menyarankan agar jangan berekspektasi terlalu tinggi. Skincare, kata dia, tidak bisa diprediksi akan cocok atau tidak begitu dipakai. Untuk mengetahui kecocokannya dengan kulit, maka harus mencobanya terlebih dulu. “Jadi skincare-an dibawa santai saja. Kalau tidak cocok, berarti belum berjodoh dengan formulasinya,” ujar dia.
Langkah berikutnya adalah jangan membandingkan progres kulit sendiri dengan orang lain. Sebab, pengalaman seseorang dalam menggunakan produk perawatan kulit berbeda-beda. Sehingga, Ayuma menyarankan agar pengguna skincare menikmati prosesnya masing-masing.
Sementara itu, Feni Freycinetia memilih untuk benyak membaca atau menonton ulasan skincare dari pengguna maupun pemengaruh. Biasanya, ia merujuk pada influencer yang memiliki tipe kulit yang mirip dengannya, yaitu berminyak dan berjerawat. “Kalau ada review produk yang menarik biasanya akan saya masukkan ke wishlist di akun e-commerce,” ucap wanita berusia 35 tahun itu.
Feni tak terburu-buru membayar produk yang masuk daftar permohonan tersebut. Agar lebih hemat, ia menunggu promo. Produk skincare, kata dia, lazimnya mengikuti promo e-commerce, seperti tanggal kembar.
Tak kalah penting, langkah paling utama adalah mengecek kandungan produk. Karena berbeda dengan kosmetik, produk perawatan kulit wajah harus betul-betul diamati kandungannya yang sesuai dengan kondisi kulit saat ini. Kemudian, ia juga teliti melihat izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Perusahaan yang memproduksi maupun memasarkan juga harus mempunyai kredibilitas. “Jadi kalau kita mau komplain bisa segera ditanggapi.”
Baca: Produk Skincare Berbahan Retinol Bisa Disimpan di Suhu Ruangan, Kata Dokter
FRISKI RIANA