CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi, Beyonce akan merekam ulang Heated, salah satu lagu dari album terbarunya, Renaissance. Di lagu tersebut, Beyonce akan menghapus penggunaan istilah yang dinilai menghina penyandang disabilitas menurut juru bicaranya, pada Senin kemarin.
Penggunaan kata "spaz" dikritik oleh para aktivis penyandang disabilitas karena dianggap bernada ofensif.
"Kata itu, yang tidak digunakan secara sengaja, akan diganti," kata juru bicara Beyonce kepada AFP melalui surat elektronik (email), Selasa, 2 Agustus 2022.
Ditulis bersama dengan rapper asal Kanada Drake, lagu tersebut tampaknya menggunakan kata "spaz" dalam arti sehari-hari untuk menggambarkan tindakan kehilangan kendali yang sementara atau bertindak tidak menentu.
Namun para aktivis penyandang disabilitas mencatat bahwa kata tersebut berasal dari kata "spastis". Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), spastisitas adalah gangguan gerakan yang melibatkan otot kaku dan gerakan canggung yang dialami oleh 80 persen penderita cerebral palsy.
Pengalaman serupa juga pernah dialami penyanyi Lizzo pada Juni yang merekam ulang lagunya Grrrls untuk menghapus istilah yang dianggap menghina kelompok tertentu.
Aktivis disabilitas dari Australia Hannah Diviney mengatakan penyertaan kata tersebut oleh Beyonce bagaikan sebuah "tamparan" bagi komunitas disabilitas dan "tamparan" bagi upaya kemajuan yang sebelumnya dibuat terkait kasus pada Lizzo.
"Kurasa aku akan terus memberi tahu seluruh industri untuk 'melakukan yang lebih baik' sampai kata berkonotasi penghinaan itu menghilang dari dunia musik," kata Diviney melalui cuitannya di Twitter.
Album studio ketujuh Beyonce, Renaissance dirilis pada Jumat, 29 Juli 2022. Album tersebut telah mendapatkan ulasan positif terutama terkait dengan nuansa disko dan electronic dance.
Kolaborator lain di album tersebut juga termasuk Nile Rodgers, Skrillex, penyanyi Nigeria Tems, Grace Jones, Pharrell, dan suami Beyonce, Jay-Z.
Dalam unggahan Instagramnya setelah rilis album, Beyonce mengatakan bahwa membuat album memungkinkannya mendapat tempat untuk bermimpi dan menemukan pelarian di tengah waktu yang menakutkan bagi dunia.
"Niat saya adalah menciptakan tempat yang aman, tempat tanpa penghakiman. Tempat untuk bebas dari perfeksionisme dan terlalu banyak berpikir. Tempat untuk berteriak, melepaskan, merasakan kebebasan,” tulis Beyonce.
Baca juga: Rilis Lagu Baru, Beyonce Ingatkan Momen saat Berani Keluar dari Zona Nyaman